Page 108 - e-book sungai musi
P. 108
maka akan terjadi eutrofikasi. Ketika badan air secara perlahan
diperkaya nutrisinya oleh limbah maka secara perlahan sungai, rawa
ataupun danau akan menjadi dangkal karena sejumlah besar
organisme mati menetap menjadi sedimen sehingga akan
mendangkalkan sungai, danau ataupun rawa dalam jangka panjang.
Pencemaran anak sungai sebagian besar karena limbah rumah
tangga, limbah pasar, hotel, industri rumah tangga, sampai limbah
rumah sakit. Kondisi ini diperparah, karena anak sungai sudah
menyempit, dangkal dan panjangnya berkurang. Bahkan, ada anak
sungai yang panjangnya hanya tinggal 200 meter, sebagai dampak dari
penimbunan sebagian besar rawa.
Jika dibandingkan masa kolonial Belanda, jauh beda. Masa itu,
tercatat 316 anak Sungai Musi mengalir di kota Palembang. Air jernih
hingga bisa menjadi sumber air bersih. Bahkan menjadi sarana
transportasi. Hingga 1970-an, air anak Sungai Musi ini masih dapat
digunakan sebagai sumber air bersih.
Selain limbah, kondisi air anak Sungai Musi semakin buruk
didorong karena penimbunan rawa dan drainase yang tidak bagus.
Rawa sebagai daerah resapan di Palembang, kian habis karena
dijadikan sebagai tempat lokasi perumahan, perkantoran, dan rumah
toko. Di bawah tahun 2005, luas rawa di Palembang sekitar 200
kilometer persegi. Kini tersisa 58,34 kilometer persegi. Dari luasan
rawa ini, semua bukan lagi alami, melainkan rawa konservasi,
budidaya dan reklamasi. Rawa konservasi 2.106 hektar, budidaya
2.811 hektar dan reklamasi 917 hektar. Sedang drainase, tempat
penyaluran limbah cair juga buruk. Selain sempit, dinding rusak, dan
tidak sesuai kapasitas pembuangan limbah cair, drainase ini juga
dipenuhi limbah padat seperti plastik.
Penduduk di wilayah yang mangalami penurunan kualitas air,
seperti Gandus, ternyata banyak penderita diare saat musim penghujan
atau kemarau. Setiap tahun ribuan warga Gandus mangalami diare.
Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Palembang pada awal 2013,
tercatat puluhan warga terserang penyakit demam berdarah (DBD)
dan puluhan ribu terserang penyakit saluran pernapasan di kota
76 SUNGAI MUSI; Jejak Perjalanan dan Pembangunan Berkelanjutan