Page 112 - e-book sungai musi
P. 112

Bersamaan dengan itu, kondisi anak-anak Sungai Musi makin
               memprihatinkan. Selain pendangkalan, rawa - rawa dan anak sungai
               musi juga hilang karena ditimbun. Berkurangnya rawa – rawa karena
               ditimbun  umumnya  oleh  warga  yang  memerlukan  lahan  untuk
               pemukiman.  Warga  turut  tertarik  membuat  bangunan  bergaya
               Mediterania dan bukan lagi bangunan rumah panggung.

                     Pendangkalan anak sungai ini karena pembuangan sampah ke
               dalam anak sungai. Mengapa terjadi? Anak sungai tak lagi berfungsi
               sebagai  sarana  transportasi.  Masyarakat  menyukai  kendaraan
               bermotor karena banyak dibangun jalan darat, anak sungai juga tidak
               dapat dilalui lagi karena terhadang jembatan yang dibangun berbentuk
               lurus,  tidak  melengkung.  Tak  sedikit  pipa  air  bersih  melintang  di
               bawah  jembatan,  hingga  perahu  tidak  dapat  melintas  di  bawah
               jembatan kecuali musim kemarau. Masyarakat malas membersihkan
               sampah, sebagian justru menimbun tepian untuk dibuat bangunan.

                     Dengan  perilaku  ini,  tidak  heran  anak  Sungai  Musi  tinggal
               puluhan. Pembangunan kota yang mengarah pada tradisi dan budaya
               daratan  selama  Orde  Baru  hingga  sekarang,  menyebabkan  puluhan
               anak Sungai Musi hilang. Dari puluhan anak Sungai Musi ini, hanya
               Sungai Bendung terletak Ilir Timur II dengan kondisi agak lebih baik,
               dengan panjang mencapai 8.500 meter, lebar berkisar 6-15 meter dan
               kedalaman antara satu sampai tiga meter. Anak Sungai Musi dengan
               kondisi sangat memprihatinkan yakni antara lain Sungai Buah, Jeruju,
               Lumpur,   Saudagar   Kocing,   Kedukan   Anyar,   Kenduruan,
               Temenggung,  Perigi,  Goren,  Sekanak,  Rendang,  Tatang,  Demang
               Jambul, Sintren, Semajid, Kapuran, Sang Putri, Srengam, Tikung dan
               Sungai Rengas berada di Ilir Timur II sepanjang 200 meter, lebar tiga
               sampai  lima  meter  dan  kedalaman  satu  sampai  tiga  meter.  Anak
               Sungai Musi paling banyak bertahan ada di Kecamatan Seberang Ulu
               1 sebanyak 22 anak sungai, disusul  Kecamatan  Gandus dengan 16
               anak sungai, Ilir Barat I dan Ilir Barat II dengan 9 anak sungai. Secara
               umum, panjang anak Sungai Musi yang bertahan hanya ratusan meter,
               kedalaman  berkisar  satu  sampai  tiga  meter,  dan  lebar  rata-rata
               di bawah 10 meter. Bahkan ada yang hanya satu meter.






                   80   SUNGAI MUSI; Jejak Perjalanan dan Pembangunan Berkelanjutan
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117