Page 116 - e-book sungai musi
P. 116

Pembuatan  kolam  retensi  dan  normalisasi  anak  sungai  sebetulnya
               tidak akan mampu mengantisipasi banjir. Sebab, karakter rawa dengan
               kolam  retensi  berbeda.  Rawa  itu  resapan  air,  dengan  didukung
               sejumlah  tanaman  yang  secara  alami  menjaga  volume  air,  dan
               memiliki aliran tersendiri ke anak sungai.  Sedang kolam retensi itu
               penampungan,  dan  gampang  meluap.  Cara  paling  tepat  adalah
               menghentikan  semua  kegiatan  penimbunan  rawa,  pembangunan
               kolam retensi, perbaikan drainase dan normalisasi anak sungai.

               Alih kuasa lahan lebak lebung

                     Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), memiliki wilayah rawa
               lebak yang paling luas di  Sumatera Selatan. Dari  keseluruhan luas
               wilayah rawa di Sumatera Selatan yakni 21.469,90 kilometer persegi,
               sekitar  146.279  hektar  nya  merupakan  kawasan  rawa  lebak.  Atau,
               sekitar  58,96  persen  dari  luasan  rawa  lebak  yang  ada  di  Sumatera
               Selatan  berada  di  Kabupaten  Ogan  Komering  Ilir  (OKI).  Namun,
               lebak  yang  menjadi  sumber  pendapatan  masyarakat  OKI  dalam
               beberapa tahun terakhir ini terampas oleh lelang lebak lebung yang
               dikelola pemerintah OKI.

                     Sistem  usaha  tani  dan  perikanan  yang  dibangun  dalam
               kebudayaan  lebak  lebung  di  OKI  adalah  sistem  terpadu  tanaman
               semusim yakni pertanian padi sawah, palawija, sayuran, ternak kerbau
               dan itik, serta usaha penangkapan ikan.Musim tanam padi di lebak
               hanya sekali dalam setahun yakni pada musim kering dimana pada
               saat itu kondisi rawa lebak mengandung sedikit air. Pada saat ini juga
               palawija dan sayuran ditanam pada galangan sawah lebak. Sedangkan
               pada  musim  penghujan,  petani  mengharapkan  penghasilan  dari
               menangkap  ikan  karena  pada  saat  musim  penghujan  sawah  lebah
               digenangi  air  lebih  banyak.  Secara  adat  setiap  keluarga  petani
               memiliki lahan lebak seluas satu hingga dua hektar.


                     Namun,  tahun  2005,  pemerintah  OKI  mengklaim  kawasan
               lebak  tersebut  milik  pemerintah.  Pemerintah  OKI  juga  menguasai
               sumber ikan alami yang ada di persawahan lebak lebung. Kebijakan
               tersebut  menimbulkan  protes  di  masyarakat  yang  menuntut
               pencabutan  perda.  Salah  satu  organisasi  yang  mendampingi  adalah



                   84   SUNGAI MUSI; Jejak Perjalanan dan Pembangunan Berkelanjutan
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121