Page 160 - Kelas_XI_PRAKARYA_BS_Sem2
P. 160
4) Menurut bentuknya, modal dibedakan menjadi:
a) Modal nyata (konkret) adalah barang modal yang nyata atau berwujud
yang digunakan dalam proses produksi. Contoh: peralatan memasak
dan bahan baku.
b) Modal tidak nyata (abstrak) adalah barang modal yang tidak dapat
dilihat tetapi dapat menunjang produksi. Contohnya, keahlian dan
kepercayaan dari orang lain.
5) Menurut sumber modal, modal dibedakan menjadi:
a) Modal sendiri adalah modal yang berasal dari kekayaan sendiri.
Contohnya : tabungan, saham, dana cadangan.
b) Modal pinjaman adalah modal yang berasal dari pinjaman orang lain/
lembaga lain yang harus dibayar dengan bunganya.
Contohnya: hutang bank jangka pendek/jangka panjang, pinjaman
koperasi, pinjaman dari perusahaan lain.
d. Faktor Produksi Kewirausahaan
Faktor produksi kewirausahaan adalah faktor produksi yang perlu dimiliki
oleh seorang wirausahawan dalam menentukan faktor-faktor produksi.
Faktor produksi kewirausahaan sangat diperlukan dalam mengendalikan
dan mengelola usaha makanan internasional. Seorang wirausahawan harus
memiliki keahlian sebagai berikut :
1) Keahlian memimpin (managerial skill) adalah keahlian yang perlu dimiliki
seorang wirausahawan dalam memimpin usaha makanan internasional.
2) Keahlian teknologi (technological skill) adalah keahlian yang bersifat teknis
ekonomis yang diperlukan wirausahawan dalam melakukan kegiatan
ekonomi terutama dalam produksi makanan internasional.
3) Keahlian organisasi (organization skill) adalah keahlian yang perlu
dimiliki seorang wirausahawan untuk mengatur berbagai usaha dalam
usaha makanan internasional baik ke dalam maupun ke luar.
Jiwa kewirausahaan bukan merupakan kemampuan yang sudah jadi,
artinya seorang wirausahawan membutuhkan proses dan waktu agar jiwa
kewirausahaan sungguh sungguh tertanam dalam dirinya. Hal-hal yang perlu
dilakukan untuk membina kewirausahaan adalah:
1) Membuat program kerja (perencanaan) yang jelas dan tepat.
2) Mengadakan pengorganisasian (pengaturan) dan pengawasan yang ketat
terhadap faktor-faktor produksi.
3) Memberikan jaminan kesejahteraan yang memadai terhadap para
karyawan agar mereka mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.
Prakarya dan Kewirausahaan 153