Page 181 - Toponim Magelang
P. 181

Toponim Kota Magelang    169











                     acap dipakai dalam upacara, yakni kepa gading atau bungkak nyuh gading. Kelapa ini
                     memiliki filosofi bagi umat Hindu. Antara lain, simbol kekuatan Sad Ripu atau sifat
                     keraksasaan; kekuatan toya (air) sukla; kekuatan Tirtha Mahamerta (Tirta Dewa Siwa);
                     dan kekuatan Dewa Wisnu.
                                            117
                     Mencermati serangkaian  simbol  di muka, kesimpulan  yang diunduh ialah  kelapa
                     merupakan simbol dari para dewa. Itulah yang menyebabkan para kalangan usadawan
                     atau balian sering memakai kelapa sebagai sarana pengobatan. Diyakini kelapa telah
                     diberkati para  dewa dan memiliki kemampuan  mengusir kekuatan negatif, apalagi
                     penyakit yang disebabkan ilmu hitam. Dalam upacara Hindu, kelapa bermakna magis
                     dan mistik. Sebab, secara tak langsung kelapa telah melewati rangkaian upacara dengan
                     brmacam penyucian, penyupatan, dan pasupati, sehingga mengandung kekuatan dewata
                     atau energi positif. Sementara dari pengalaman  empiris masyarakat tradisional, air
                     kelapa gading berfaedah bagi kesehatan tubuh. Caranya, kelapa gading muda dikupas
                     sampai ketemu batok lunaknya. Lalu haluskan dari cangkang yang keras ambil bagian
                     kelapa yang lunak. Airnya dikeluarkan dan direbus bersamaan dengan daging kelapa.
                     Air direbus hingga berubah warna memerah menyerupai warna darah, lantas diminum
                                 118
                     selagi hangat.  Dengan demikian, masyarakat Magelang  punya  ikatan  emosional
                     dengan buah gading untuk kepentingan kesehatan maupun religi, hingga terekam
                     dalam identitas kampung.


                     Periode 1960-an sebagian masyarakat Kampung Karanggading telah meninggalkan
                     mata pokok pencaharian dunia pertanian.  Selepas jagad agraris beranjak ditinggalkan,
                                                        119
                     dibangun tempat pembuatan bata merah dan terdapat tungku untuk membakar lempung.
                     Lambat laun  mereka terkendala  dalam  produksi tanah  liat. Kampung  mengalami
                     perubahan sosial. Seiring perkembangan zaman, Kampung Karanggading  menjadi
                     daerah sub-urban. Banyak perumahan dibangun di Karanggading, dan ditinggali oleh
                     masyarakat pendatang.

                     Kampung Karanggading di masa silam terdapat rumah joglo. Bangunan berbahan kayu


                     117    http://hindualukta.blogspot.co.id/2015/11/makna-filosofi-kelapa-gading-dalam-hindu.html
                     diakses 16 Maret 2018.

                     118   http://www.pituturtulis.com/2015/09/khasiat-utama-air-kelapa-gading.html  diakses  18  Maret
                     2018.
                     119  Wawancara dengan Bapak Bowo (7 Maret 2018. Jam 16.10 sd 16.36).
   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186