Page 169 - Jalur Rempah.indd
P. 169

REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA  159



               F.   JORZE CABRAL DI MALAKA DAN PENYERANGAN
                    KEMBALI KE BINTAN

                   Pada 1527, Pero Mascarenhas mendengar melalui berbagai sumber bahwa
               dia diangkat menjadi gubernur India. Untuk keperluan itu, semua panglima
               dipanggil dan ia menerima jabatan itu dengan upacara khidmat di gereja besar

               di Malaka, tempat dia mengambil sumpah. Setelah upacara pengangkatan itu,
               ia mengangkat seorang sekretaris dan oditornya dan menyuruh Jorze Cabral
               untuk memimpin kota itu. Cabral adalah salah satu dari orang yang dicalonkan
               sebagai penggantinya. Ketika dalam perjalanan ke India, Cabral menjanjikan
               kepada atasannya untuk berusaha lebih lanjut demi kemakmuran kota yang
               ditinggalkannya.  Ketika  dia sampai  di Pulau  Puar, kapal-kapalnya  dilanda
               oleh badai kencang  sehingga  tiangnya  patah  dan  ia harus mendarat  dalam
               kondisi darurat. Di sana dia melihat bahwa sebelum akhir tahun atau awal
               tahun  berikutnya dia tidak bisa memanfaatkan  angin musim, sehingga  dia

               memutuskan  melalui  kerjasama dengan banyak  kapal dan banyak  perwira
               serta pegawai rendahan yang ada dan yang membantunya, untuk menyerang
               Bintan. Setelah mempersiapkan semua yang diperlukan untuk usaha ini secara
               berhati-hati dan penuh kecermatan, pada Minggu 23 Oktober Pero Mascarenhas
               berangkat kembali diiringi 20 buah kapal. Para nahkoda kapal itu di antaranya
               adalah Alvaro de Brito, yang lain Ayres da Cunha bersama saudaranya Alvaro
               da Cunha, Antonio da Silva, Antonio de Brito, D. Jorze de Menezes, Francisco

               de Sa, Duarte Coelho, DSimon de Sousa Galvao, J. Rodriguez Pereyra Passaro,
               Francisco de Vasconcellos, Jiurdao Jorze, Francisco Jorze dan Fernao Serrio
               da Evora. Semua pemimpin ini membawa kapal-kapal berbendera Portugis.
               Perahu-perahu lain dibuat secara tradisional (lanchara) yang dipimpin oleh
               Jorze d’Alvarenga, Diogo de Ornellas, J. Esteves, Vasco Lourenço, Fernao Pires
               dan Gaspar Luiz. Pada armada ini terdapat 400 orang serdadu Portugis dan
               600 orang serdadu Melayu. 161


                   Di Bintan,  orang segera menerima  banyak  kesulitan  dengan
               pembongkaran  sejumlah  besar pagar  di sungai  yang  menghambat  jalan
               masuk, yang menimbulkan banyak bahaya dan kesulitan. Tetapi ketika orang
               sibuk, kemunculan 30 perahu bumiputera di laut menuntut perhatian baru.
               161 Schrieke, Indonesian Sociological Studies.
   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174