Page 170 - Jalur Rempah.indd
P. 170
160 REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA
Bantuan raja Pahang tiba kepada menantunya. Ketika perahu-perahu itu
menyusuri sungai, Pero Mascarenhas mengirimkan Duarte Coelho dengan
lima kapal. Setelah itu Ayres da Cunha menyusul dengan kapal-kapal lain.
Mereka menjepit musuh sehingga sama sekali sulit lolos ke pulau dekatnya,
sementara lebih dari dua belas kapal berhasil jatuh ke tangan orang Portugis,
suatu tanda baik untuk tindakan selanjutnya.
Pero Mascarenhas dengan mata kepalanya sendiri melihat letak dan
kekuatan tempat ini dan menemukan bahwa mereka dikelilingi oleh pagar
ganda dari tonggak tinggi yang tegak lurus, begitu kuat seperti tembok dan
di mana-mana diletakkan saling berderet dengan sisi runcing seperti gergaji,
sementara banyak meriam untuk pertahanan diletakkan di belakangnya.
Tidak begitu jauh dari kota, sebuah jembatan dibangun di atas sungai yang
bukan hanya berfungsi untuk menghubungkan kedua aliran tetapi juga
sebagai perbentengan; selain dibangun dengan jenis kayu balok tebal yang
disebut sebagai kayu besi karena kekuatan dan besarnya. Orang bumiputera
menyebutnya dengan nama barbuzano. Jembatan ini di sisi kirinya mempunyai
sebuah kubu yang terbuat dari kayu serupa yang juga dilengkapi dengan
meriam yang lebih mudah dipertahankan dengan sejenis pertahanan alami,
yang terdiri atas hutan lebat dengan pepohonan besar yang tumbuh sangat
162
padat, yang disebut manggis dan yang dari sungai bisa mencapai jembatan
ke atas karena mereka tumbuh di air berlumpur. Di seberangnya, yakni di
sebelah kanan sungai tempat kota berada, di sepanjang jarak yang disebutkan
di sana sampai jembatan, terdapat sebuah pelataran terbuka tempat sungai
itu membentuk sejenis pelabuhan. Di sana raja mengumpulkan semua sarana
pertahanannya, karena dia lebih banyak hanya memikirkan bagaimana
menangkis serangan yang datangnya dari sungai. Yang ada di sini merupakan
kubu berbentuk teras dan banyak pasukan dan meriam ditempatkan di situ.
Orang kemudian menduga bahwa di sana dan di tembok kota ditempatkan
tujuh ribu orang prajurit.
Pero Mascarenhas yang mengetahui bahwa suatu kekuatan yang begitu
162 Yang dimaksudkan adalah manggi, bukan manggis. Manggi dalam bahasa Melayu adalah bakau dan sebuah
pohon yang tumbuh akarnya dalam air. Lihat Schrieke, Indonesian Sociological Studies.