Page 175 - Jalur Rempah.indd
P. 175

REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA  165



               lada dari Indrapura di pantai barat Sumatera dan dari Lampung. Terlepas dari

               penaklukkan Sunda yang bisa dilakukan oleh Jawa Timur beberapa kali pada
               masa sebelumnya, ditunjukkan di sini bahwa penaklukkan antara tahun 1522
               dan 1526 oleh Demak, juga bermaksud mendahului orang Portugis yang ingin
               menerapkan monopoli lada di sana.

                   Ekspedisi penaklukkan terhadap Madura, di ujung timur Jawa, dan Bali

               yang  beberapa kali  ditemukan  dalam  sejarah Jawa,  juga  merupakan  akibat
               dari faktor yang sama, yakni  menjamin jalur laut ke Maluku, perdagangan
               kain di Bali sebagai salah satu media pertukaran penting. Pada abad XVI orang
               Portugis yang telah mendapatkan pijakan di Panarukan juga ikut berperan.
               Sejak pertengahan abad XV motif agama juga perlu ditambahkan pada faktor
               politik dan ekonomi.


                   Palembang  dan Jambi, pasar untuk  beras  dan sekaligus penting bagi
               perdagangan  dengan  Tiongkok  untuk  perdagangan  lada,  tetap  berada  di
               bawah pengaruh Jawa selama beberapa tahun, dan  akhirnya Maluku, pulau di
               mana orang Jawa menguasai banyak perdagangan rempahnya. Ambon, pusat
               pemasok di jalur menuju Maluku yang sekaligus juga menjadi kekuasaan atas
               kepulauan Banda, dianggap sebagai kunci sebagi kepulauan rempah. Di sana

               ada koloni Jawa Hitu, pada tahun-tahun kemudian menjadi pusat perlawanan
               terhadap monopoli VOC. Dari sana Islam bisa memperoleh banyak pengaruh di
               kepulauan Maluku bahkan sebelum kedatangan orang Portugis ke India pada
               1497, sebagian karena penguasa Ternate saat itu menikah dengan seorang
               wanita bangsawan Jawa. Di Hitu, penguasa terpenting adalah keturunan Jawa,
               seperti juga yang terjadi dengan empat penguasa lain.


                   Palembang (seperti Bangka) memiliki hubungan ketergantungan dengan
               Jepara pada awal  abad  XVI dan akibatnya  terlibat  dalam  serangan armada
               terhadap Malaka pada 1513. Namun pemukiman Jawa di Ambon dibangun
               oleh orang Tuban  dan sebagai akibatnya  armada Tuban  yang membawa
               sebanyak 13 junk dan awaknya 1500 orang mengganggu orang-orang Belanda
               yang tinggal di Banda pada 1600. Pulau Banda sangat penting dan diperintah
               secara demokratis, menjadi kumpulan pengemis miskin yang nekad. Meskipun
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180