Page 206 - Jalur Rempah.indd
P. 206
196 REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA
600 orang yang dilengkapi dengan senjata api. 189
Perebutan Malaka pada 1641 oleh Kompeni Belanda membawa dampak
yang luas pada bagian barat kepulauan Nusantara. Pertama-tama, daya saing
orang Portugis dipatahkan. Kompeni Belanda menduduki posisi yang kuat,
yang menguntungkan persaingannya melawan orang Inggris. Kompeni juga
bisa memaksakan kehendaknya pada raja-raja bumiputera yang kecil. Jika
Mataram mampu memperpanjang perlawanan Malaka dengan memasok
makanan, Mataram akan mendapatkan keuntungan ekonomi yang dicarinya
dengan berbuat demikian. Utusan yang dikirim Susuhunan ke Goa pada
1633 cukup jelas menunjukkan dampak apa yang muncul bagi wilayahnya
jika Malaka direbut oleh Kompeni. Pada saat terakhir, Palembang, Jambi dan
Banjarmasin juga bersekutu dengan untuk menghadapi Kompeni, sementara
komunikasi juga dijalin dengan Johor dan Makassar. Namun, semua sudah
terlambat. Kejatuhan Malaka menjadi tanda akhir kebebasan Mataram.
Swasembada ekonominya runtuh, sehingga harus tergantung pada Kompeni.
Perdamaian antara Batavia dan Mataram terjadi pada 1646, bersamaan
dengan keruntuhan politik Kerajaan Mataram sebelum kematian Tegal Wangi
pada 1677. Ketika penduduk kota kerajaan yang hancur, orang Makassar yang
tercerai-berai, dan orang Madura yang cinta kebebasan berbalik melawan
kekuasaan Mataram yang agraris. Penegakan pengaruh Kompeni di Jawa
menjadi kenyataan sebelum akhir abad XVII, meskipun kebijakan ekonomi
Mataram telah menentangnya dengan monopoli beras dan larangan ekspor.
Kompeni, yang rajin memungut cukai dan pajak pasar serta memberikan
hadiah kepada para penguasa dan bangsawan, ingin menegakkan monopoli
atas lada dan membangun pangkalan untuk menjamin kegiatannya di wilayah
koloni. Sebuah kontrak dibuat dengan Palembang pada 21 Juni 1641. Jeremias
van Vliet dalam perjalanannya ke Malaka masih mengambil tindakan yang
190
drastis setelah melakukan pertempuran pada 5 Oktober 1642 dengan
menggunakan sejumlah kapal Jawa yang mengawal pangeran dari Palembang
dalam perjalanan pulangnya dari Mataram. Van Vliet pergi ke Palembang
189 P.A Tiele, “De europeers in den Maleischen Archipel”, hlm, 290-291.
190 J.A. Van der Chijs. Dagh-register gehouden int Casteel Batavia vant passerende daer ter plaetse als over
geheel Nederlandts-India, anno 1642. Batavia, 1893, Landsdrukkerij