Page 22 - Jalur Rempah.indd
P. 22
12 REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA
bentuk yang seperti paku dan dari bentuk kuncup yang mengering inilah
nama cengkeh berasal.
Dalam bahasa latin paku disebut dengan clavus. Bahasa-bahasa Eropa
adalah turunan dari Bahasa Latin, sehingga dalam Bahasa Portugis kata untuk
cengkeh adalah cravo. Dalam Bahasa Spanyol cengkeh disebut dengan clavo,
clou de girofle dalam Bahasa Perancis, Chiodo di garofano dalam Bahasa Itali,
dan dalam Bahasa Belanda adalah kruidnagel (rempah paku). Kata Indonesia
cengkeh berasal dari kata Zhen Ga yang merupakan kata dalam Bahasa Fukien.
13
Namun bisa juga zhen ga adalah lafal Cina untuk menyebut cengkeh.
Dalam masa pra-modern cengkeh banyak dicari bukan hanya karena rasa
dan aromanya yang unik, tetapi juga karena kemampuannya sebagai bahan
anti bakteri dan penghilang rasa sakit. Keistimewaan inilah yang menyebabkan
cengkeh bernilai tinggi sabagai bahan obat-obatan dalam dunia pra-modern.
Sampai dengan abad ke-15 cengkeh hanya dapat ditemukan di Kepulauan
Maluku Utara. Di abad ke-16 penanaman cengkeh meluas kepulauan Ambon
bagian selatan, yaitu ke Ambon dan Seram. Pada paruh kedua abad ke-18
penanaman cengkeh meluas keluar Kepulauan Maluku.
B.1.C PALA
Pala adalah tanaman yang menjadikan Kepulauan Banda terkenal ke
seluruh dunia. Sama seperti cengkeh, hingga abad ke-18 pohon pala hanya
dihasilkan di Kepulauan Banda. Kepulauan ini terletak di selatan Pulau Seram
dan terdiri dari gugusan pulau kecil yang terutama terdiri dari sepuluh pulau.
Pulau-pulau utama di kepulauan Banda adalah Lontor atau Banda Besar, Neira,
Gunung Api, Rosengain, Ai, dan Run. Dinamakan Kepulaun Banda karena
pulau-pulau tersebut terletak secara tersebar di Laut Banda. Kepulauan
Banda memiliki tingkat kesuburan yang tinggi karena terdiri dari pulau-pulau
vulkanis. Di antara keenam pulau yang disebut sebelumnya ada lima pulau
13 Fukien adalah provinsi yang terletak di bagian tenggara Cina daratan. Bagian barat provinsi ini berbatasan
dengan Laut Cina Selatan sehingga penduduk Fukien di bagian pesisir berkarakter maritim. Paling tidak sejak
abad ke-15 sebagian dari penduduk Fukien mulai bermigrasi ke Asia Tenggara, khususnya ke kepulauan
Indonesia.