Page 71 - Jalur Rempah.indd
P. 71
REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA 61
tekstil (Koromandel dan Benggala), teh (Cina), porselein (Cina), kain sutra
(Cina), gading gajah (Siam), kayu eboni (Tanjung Harapan), dan budak
(Koromandel, Benggala, dan Burma). Sedangkan komoditi yang diekspor oleh
Batavia antara lain adalah: rempah-rempah (Eropa) tekstil (Jepang, Siam, dan
Tanjung Harapan), gula (Persia, Benggala, dan Jepang), dan beras (Tanjung
Harapan), dan budak (Tanjung Harapan dan Malaka).
Sejak pertengahan abad 18 mulai muncul pertanyaan di kalangan pegawai
VOC tentang posisi Batavia yang tidak tergantikan dalam perdagangan intra-
Asia. Salah satu keluhan yang mengemuka adalah tentang tingginya biaya
yang diperlukan untuk menjaga kelangsungan kota Batavia dan kemerosotan
ekologi yang menyebabkan ketidaksehatan lingkungan kota. Tingginya angka
kematian pada tahun 1730-an telah mendorong VOC untuk mengirim lebih
banyak pegawai dari Eropa ke Batavia dan hal ini memerlukan biaya yang
besar.
Akhirnya pada tahun 1756 para direktur VOC di Belanda memutuskan
untuk membentuk China Comité (komite Cina) yang bertugas untuk mengatur
perdagangan teh secara langsung dari Belanda ke Cina. Keberadaan komite ini
secara tidak langsung mengesampingkan keberadaan Batavia sebagai markas
besar VOC di Asia. Pada saat yang bersamaan jaringan perdagangan maritim
VOC di Asia sedang mengalami kemerosotan karena mendapat persaingan
keras dari EIC (East India Company), Maskapai Dagang Hindia Timur milik
Inggris). Perkembangan situasi ini menyebabkan kedudukan Batavia sebagai
salah satu pelabuhan dagang terpenting di Asia merosot menjadi kota
pelabuhan tingkat regional. Kedudukan Batavia semakin merosot lagi ketika
Inggris mendirikan Singapura (tahun 1819) dan menjadikannya sebagai pusat
kegiatan mereka di Asia Tenggara
Sejak berdirinya Batavia, jalur perdagangan rempah-rempah, terutama
untuk komoditi cengkeh dan pala diangkut terlebih dahulu ke kota pelabuhan
ini sebelum didistribusikan ke kota-kota pelabuhan lain di seluruh dunia.
Dengan berdirinya Batavia, secara bertahap kota-kota emporium yang ada di
Kepulauan Indonesia dikuasai oleh VOC, atau tetap berdiri namun posisinya