Page 81 - Jalur Rempah.indd
P. 81
REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA 71
SAW, Khulafaurrosyidin, dan masa kekhalifahan Bani Umayah di Damaskus
hingga pertengahan abad ke-8 masehi lebih berfokus kepada ekspansi ke
kawasan pedalaman yang merupakan bagian dari jalur perniagaan darat
yang sudah berkembang jauh sebelumnya. Tidak mustahil bahwa ekspansi
kekuatan Islam juga memanfaatkan jalur perniagaan darat karena tentu saja
memberikan kuntungan ekonomi yang mereka butuhkan sebagai sumber
kekuatan. Dalam hal ini ekspansi Islam dapat dimanfaatkan oleh suku-suku
bangsa pengembara untuk melakukan reaktualisasi tradisi perang dan
menjelajah yang sudah berkembang sebelumnya. Sebaliknya bagi suku-suku
bangsa yang tinggal di pesisir kurang memiliki tradisi seperti itu yang dapat
digunakan sebagai media untuk dakwah yang merupakan kewajiban bagi
setiap muslim. Oleh karena itu mereka kemudian memanfaatkan aktifitas
perdagangan maritim untuk menyebarkan agama Islam ke berbagai negeri
seberang sesuai dengan jaringan pelayaran dan perdagangan yang sudah
terbentuk jauh sebelum kelahiran agama Islam. Dengan demikian mereka
menggunakan perdagangan sebagai saluran penyebaran Islam.
Wilayah-wilayah pantai dan kota-kota pelabuhan di kawasan yang
kemudian dikuasai oleh kekuatan Islam merupakan bagian penting dari
mata rantai perdagangan kuno antara India, Mesir, Yunani dan Romawi yang
memperdagangkan rempah dari Malabar. Ketika jalur rempah dikembangkan
ke timur hingga Nusantara dan Cina, akhirnya mata rantai perdagangan
rempah antara Cina dan Eropa tersambungkan semenjak awal-awal abad
masehi. Orang-orang Arab dan orang-orang yang tinggal di pelabuhan-
pelabuhan yang kemudian dikuasai oleh Islam merupakan aktor penting
dalam perdagangan maritim antara Cina dan Eropa di samping ada juga orang
88
Parsi, Armenia, dan sebagainya.
Kemasyhuran negeri-negeri timur khususnya Cina sudah didengar
oleh orang-orang Timur Tengah khususnya pada masyarakat pesisir dan
pedagang. Dalam salah satu hadits, Nabi Muhammad pernah menyatakan:
88 K.N. Chaudhuri, Trade and Civilization in the Indian Ocean: An Economic History from the Rise of Islam to
1750 (Cambridge: Cambridge University Press, 1985), hlm. 105. Sementara itu orang-orang Yahudi, Yunani,
dan pedagang lain di Laut Tengah merupakan aktor penting dalam perdagangan antara Asia Barat dengan
Eropa. Philip D. Curtin, Cross-cultural Trade in World History (Cambridge: Cambridge University Press,
1998).