Page 10 - 64. Batik Kls XI
P. 10
Batik
Lontar yang berasal dari Galuh (Cirebon luas pilihan warnanya, yang menyebabkan
Selatan) itu menggunakan kata “tulis” dan berkurangnya pemakaian zat warna alam.
“lukis”. Berdasarkan hal-hal tadi dan melihat Pemakaian zat pewarna sintetis ini tidak
pola-pola kuno daerah Cirebon yang semata-mata langsung mendatangkan dari luar
menggambarkan taman-taman, gunung- negeri, melainkan dikenalkan secara tidak
gunung, serta berbagai mahkluk dengan cara langsung oleh bangsa asing yang datang ke
yang jauh lebih realistis daripada pola-pola Indonesia melalui jalur laut, dimana kapal-
dari Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. kapal bangsa asing seperti pedagang Gujarat
Kesimpulanya adalah bahwa seni kerajinan dari India dan China bersandar di beberapa
batik berakar pada seni lukis dan salah satu pelabuhan yang ada di nusantara ini.
bentuk dari daya cipta masyarakat lokal (rakyat
Indonesia) yang tertua, serta pada umumnya
dikerjakan oleh tenaga laki-laki.
Dengan datangnya agama Islam di Pulau Jawa
yang pada akhirnya melarang membuat Perkembangan batik sekaligus beberapa
gambar-gambar mahluk-mahluk hidup, para keteknikan dalam membatik utamanya dalam
seniman terpaksa mencari jalan keluar untuk hal pewarnaan di Indonesia ini secara tidak
menghindari larangan tersebut, sehingga langsung banyak mendapatkan pengaruh dari
lukisan-lukisan yang ada, mengalami abstraksi bangsa asing yaitu dari pedagang Gujarat dari
yang jauh. Mega atau awan, gunung, dipakai India dan bangsa China yang datang lewat jalur
untuk menyembunyikan mahluk hidup. Suatu laut dan menambatkan kapalnya di beberapa
hal yang sejak dahulu telah dikenal misalkan pelabuhan yang ada di nusantara.
saja relief-relief candi Penataran di Blitar Jawa
Timur dan Masjid di Mantingan pantai utara
Pulau Jawa, dekat dengan kota Jepara Jawa
Tengah. Di daerah-daerah lain di Jawa seperti Jaman perkembangan sejarah batik berikutnya
Surakarta dan Yogyakarta, abstraksi terlihat adalah terjadinya perang dunia ke-II yaitu pada
seperti pada motif-motif sayap, yang selama jaman pendudukan Jepang. Pada jaman ini,
ini dikenal dengan sebutan lar atau elar yang perkembangan batik memperlihatkan kejadian
artinya sayap.
yang lain. Karena sulitnya mendapatkan bahan
Mengenai keteknikan dari membatik itu dasar membuat batik yaitu kain mori putih, dan
sendiri, dengan kehalusan bahan dasar untuk mencegah penggangguran di perusaha-
memungkinkan si pembatik membuat pola- an-perusahaan. Para penggeliat batik meng-
pola dan gambar-gambar yang makin indah, alihkan perhatian pada pola-pola atau motif-
canting bergerak dengan lancar tanpa motif yang sulit yang memperlihatkan corak
menemui halangan-halangan seperti pada dengan garis-garis, titik-titik dan pemberian
tenunan-tenunan yang kasar. Dalam rangka warna yang berlebihan. Pengaruh bangsa asing
mempertahankan batik tulis yang halus, patut dengan pola-pola mereka yang khas itu
diakui pengaruh besar pengusaha-pengusaha dilanjutkan, terutama oleh para pembatik di
batik bangsa asing, walaupun kalau dilihat dari daerah pesisir pantai utara Pulau Jawa dan
segi pola serta tata warna, hasil kerja mereka inilah yang kemudian merupakan dorongan
belum diakui secara nyata. yang terbesar bagi daerah Pekalongan sebagai
Pengaruh pada keteknikan pada batik modern pusat pembatikan di Jawa Tengah. Hasil-hasil
ialah pemakaian zat-zat warna kimia, batik dari jaman ini terkenal dengan nama
didatangkan dari luar negeri yang karena lebih batik ”Jawa Baru” atau “Jawa Hokokai”. Nama-
efisien, lebih mudah pemakaiannya serta lebih nama yang dipakai utnuk menyesuaikan diri,
5