Page 46 - E-BOOK KIMIA ANALITIK
P. 46
digunakan karena sifatnya yang mudah teroksidasi. Larutan standar basa yang
sering digunakan adalah natrium, kalium dan barium hidroksida.
3.3. Indikator asam-basa
Banyak indikator yang berupa senyawa asam lemah organik atau basa
lemah organik yang warnanya bergantung pada pH larutan yang diinginkan,
khususnya yang dapat dipakai untuk titrasi asam-basa. Jenis indikator asam, HIn,
dapat dijelaskan dengan kesetimbangan sebagai berikut:
+
HIn + H O ⇌ In + H O
−
3
2
warna warna
asam basa
Kesetimbangan untuk jenis kesetimbangan asam-basa dapat dituliskan sebagai
berikut:
−
In + H O ⇌ InH + OH
+
2
warna warna
basa asam
Konstanta kesetimbangan untuk disosiasi indikator asam adalah
+
−
[H O ][In ]
Ka = 3
[HIn]
[HIn]
+
[H O ] = Ka ×
3
−
[In ]
Mata manusia kurang sensitif untuk membedakan warna larutan yang terdiri dari
−
-
campuran In dan HIn, khususnya jika perbandingan[ ]/[HIn] lebih besar dari 10
atau lebih kecil dari 0,1. Sehingga dapat dituliskan:
warna asam bila [HIn] ≥ 10 dan warna basa bila [HIn] ≥ 10
In − 1 In − 1
+
Interval [H3O ] yang dibutuhkan agar perubahan warna indikator sempurna dapat
10
+
+
dievaluasi adalah: untuk warna asam [H3O ] ≥ Ka untuk warna basa [H3O ] ≤
1
10
Ka
1
Interval pH indikator = - log 10K sampai - log
K a
a
10
= -1 + pK sampai -(-1) + pK
a
a
30