Page 72 - Majalah HUT 72 DISPSIAD
P. 72
PSIKOEDUKASI
1. Contacting the present moment (Be here Now ). Selama hidup kita tentu mengalami perubahan
Hal yang dapat dilakukan yaitu menyadari sik, perubahan perasaan, dan sebagainya,
sepenuhnya apa yang sedang dihadapi saat ini. namun apapun perubahan yang dialami, hal itu
tidak merubah keberadaan diri kita. Ibaratkan
Terkadang pikiran kita jauh melayang memikir-
diri kita sebuah papan tulis, berbagai tulisan dan
kan hal yang belum terjadi atau akan terjadi,
coretan kerap mewarnai papan tulis, terhapus
dibandingkan apa yang benar-benar sedang
dan kembali terisi tulisan lain, namun papan tulis
dihadapi. Dengan kata lain, terkadang sik kita
tetap tidak berubah bentuk dan fungsinya. Kita
“di sini”, namun pikiran kita tidak. Cara mudah dapat memilih untuk menjalani hidup dengan
yang bisa dilakukan yaitu, fokuskan pikiran anda menghabiskan energi bergulat dengan hal yang
dengan seksama pada apa yang anda lihat/rasa- tidak terselesaikan, atau menjadi seperti fungsi
kan secara sik. Perhatikan apa yang anda lihat, papan tulis tadi. Papan tulis mengalami semua
dengar dan rasakan. Bagaimana indera Anda perubahan dan dinamika yang terjadi, namun
menerima semua hal yang terjadi di luar tubuh tidak terjebak dalam perubahan itu. Jadikan
tanpa melakukan penilaian apapun. Hal dasar ini bagian dari diri kita seperti fungsi papan tulis
akan membantu kita terasa meningkatkan tadi.
kesadaran diri, kemampuan mengelola pikiran
agar tidak mudah terpengaruh dengan pikiran- 5. Values (Knows what matter).
pikiran yang tidak relevan dengan situasi saat ini. Menentukan nilai paling bermakna dalam hidup
merupakan satu langkah penting. Apa hal yang
2. Defusion (Watch you thinking). paling berharga dalam hidup kita? Bagaimana
Sadari sepenuhnya pikiran yang muncul dan kita ingin dikenang oleh orang terdekat dalam
“ambil jarak” dari pikiran tersebut dibandingkan hidup kita? Dengan mengenali dan menyadari
Anda terjebak di dalamnya. Sebagai contoh, sepenuhnya values dalam hidup dapat menjadi
ketika muncul pikiran-pikiran yang tidak kompas dalam menentukan langkah menjalani
diinginkan, tidak perlu melawannya, melainkan kehidupan selanjutnya. Terkadang kita tidak
sadari bahwa pikiran tersebut ada dan cukup menyadari apa yang sebenarnya kita cari dalam
perhatikan pikiran itu hinggap kemudian berlalu hidup. Hal tersebut yang membuat kita seolah
dari pikiran Anda. Sama seperti halnya Anda kehilangan arah dalam menentukan tindakan.
Secara perlahan, tata dan ingat kembali hal-hal
duduk di teras rumah dan memperhatikan orang
yang berjalan lalu lalang di depan Anda. paling bermakna dalam hidup, fokuskan setiap
keputusan pada values tersebut.
3. Acceptance (Open up).
6. Commited action (Do what it takes).
Terbuka terhadap segala pikiran dan perasaan
negatif yang Anda rasakan. Menerima segala Setelah menemukan dan menentukan values
pikiran dan perasaan yang Anda rasakan tanpa dalam hidup, hal terpenting adalah meng-
aktualisasikan langkah-langkah yang telah
perlu melawannya. Cukup sadari bahwa pikiran
dicanangkan untuk mencapai tujuan. Secara
dan perasaan tersebut merupakan bagian dari
bertahap rumuskan dan tuliskan langkah-
diri Anda. Terima bahwa bagaimanapun hal
langkah tindakan yang akan kita lakukan
tersebut sudah menjadi bagian dari peristiwa
yang sesuai dengan values yang akan dituju.
hidup Anda dan kehidupan akan terus berjalan. Konsekuensi dari setiap tindakan pasti ada,
Tidak perlu menghabiskan energi untuk yang terpenting komitmen dalam menjalaninya
merubah hal yang tidak dapat Anda ubah. dan sadari bahwa konsekuensi yang akan
dihadapi merupakan bagian dari perjalanan
4. Self as context (Pure awareness). menuju tujuan yang lebih besar.
Seringkali kita mengenal pikiran sebagai hal
untuk “menilai sesuatu” dibandingkan untuk Keenam proses diatas merupakan satu kesatuan
“mengenali diri”. Pikiran dikaitkan dengan yang tak terpisahkan dan saling melengkapi satu
keyakinan, memori, penilaian, fantasi, rencana, dengan lain. Untuk memudahkan pengaplikasiannya,
dan sebagainya. Namun jarang sekali kita me- dengan mengingat enam proses tersebut sebagai“
ngenal pikiran untuk mengenal diri, menyadari enam sudut berlian” (ACT-Hexaex). Untuk
perubahan yang dialami diri, melainkan bergulat pencapaian keenam proses ini dibutuhkan
dengan perubahan-perubahan itu. eksibilitas psikologis (psychological lexibility).
Hal: 67 | PSIKOEDUKASI