Page 107 - AGRIBISNIS BUDIDAYA TANAMAN PANGAN Jilid 1
P. 107

dicampur  Legin  atau  Nitrogen.Hal  ini       4)  Lahan  kering  kondisi  tanah  kurang
               perlu  dilakukan  apabila  jumlah  benih       subur: pupuk kandang = 2000–5000
               yang tidak tumbuh mencapai lebih dari          kg/ha; Urea = 50–100 kg/ha, TSP =
               10 %.                                          50–75 kg/ha dan KCl = 50–75 kg/ha.
            b. Penyiangan
              Penyiangan  pertama  pada  tanaman
               kedelai  dilakukan  pada  umur  2–3
               minggu.  Penyiangan  ke-2  dilakukan
               pada  saat  tanaman  selesai  berbunga,
               s e k i t a r   6   m i n g g u   s e t e l a h
               tanam.Penyiangan  ke-2  ini  dilakukan
               bersamaan  dengan  pemupukan  ke-2
               (pemupukan  lanjutan).  Penyiangan
               dapat dilakukan dengan cara mengikis
               gulma yang tumbuh dengan tangan atau              Gambar 3.40  Petani sedang melakukan pemupukan
               kuret. Apabila lahannya luas, dapat juga      Cara Penumpukuan
               d e n g a n   m e n g g u n a k a n           1. Ditunggal  dengan  jarak  7-10  cm  dari  pangkal
               herbisida.Sebaiknya  digunakan                  batang
               herbisida  seperti  Lasso  untuk  gulma       2. Disebar di sepanjang larikan.
                                                             3. Dengan Pengecoran (dilarutkan).
               berdaun sempit dengan dosis 4 liter/ha.
            c. Pembubunan                               e. Pengairan dan penyiraman
              Pembubunan  dilakukan  dengan  hati-        Pada  awal  pertumbuhan  (15–21  hst),
               hati dan tidak terlalu dalam agar tidak    saat  berbunga  (umur  25–35  hari),  dan
               merusak perakaran tanaman. Luka pada       saat pengisian polong (umur 55–70 hari)
               akar  akan  menjadi  tempat  penyakit      tanamankedelai  sangat  peka  terhadap
               yang berbahaya.                            kekurangan  air.  Pada  fase  tersebut
            d. Pemupukan                                  tanaman harus diairi apabila tidak turun
              Dosis  pupuk  yang  digunakan  sangat       hujan.Pada  saat  pemberian  air,  untuk
               tergantung pada jenis lahan dan kondisi    mempercepat  peresapan  air  keseluruh
               tanah.  Pada  tanah  subur  atau  tanah    bagian sawah, maka sebagian saluran air
               bekas  ditanami  padi  dengan  dosis       ditutup.
               pupuk  tinggi,  pemupukan  tidak           Kedelai  menghendaki  kondisi  tanah
               diperlukan.  Pada  tanah  yang  kurang     yang lembab tetapi tidak becek.Kondisi
               subur,  pemupukan  dapat  menaikkan        seperti  ini  dibutuhkan  sejak  benih
               hasil. Dosis pupuk secara tepat adalah     ditanam  hingga  pengisian  polong.Saat
               sebagai berikut:                           menjelang  panen,  tanah  sebaiknya
              1)  Sawah  kondisi  tanah  subur:  pupuk    dalam  keadaan  kering.  Kekurangan  air
                   urea = 50 kg/ha.                       pada  masa  pertumbuhan  akan
                                                          menyebabkan  tanaman  kerdil,  bahkan
              2)  Sawah kondisi tanah subur sedang:       dapat  menyebabkan  kematian  apabila
                   pupuk  Urea  =  50  kg/ha,  TSP  =  75   kekeringan  telah  melalui  batas
                   kg/ha dan KCl = 100 kg/ha.
                                                          toleransinya.  kekeringan  pada  masa
              3)  Sawah kondisi tanah subur rendah:       pembungaan  dan  pengisian  polong
                   pupuk Urea = 100 kg/ha, TSP = 75       dapat  menyebabkan  kegagalan  panen.
                   kg/ha dan KCl = 100 kg/ha.             Di lahan sawah irigasi, pemberian air di
                                                          sawah bisa diatur. Namun bila tidak ada


                                                  102
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112