Page 82 - Merayakan Ibu Bangsa_201216_1406
P. 82

desa, Gerakan Wanita Indonesia, dituduh terlibat
        dalam penyiksaan dan pembunuhan para jendral di
        Lubang Buaya dalam aksi Gerakan 30 September
        1965. Tuduhan ini sampai hari ini belum dapat
        dibuktikan kebenarannya. Namun, Gerakan Wanita
        Indonesia telah dibekukan dan pimpinan, anggota,
        serta simpatisan Gerakan Wanita Indonesia
        disingkirkan dalam operasi penumpasan G30S.
        Untuk jangka waktu yang lama perempuan
        dipisahkan dari dunia politik. Mereka yang
        berpolitik dan melawan pemerintah akan dituduh
        “Gerakan Wanita Indonesia”. Para istri diharapkan
        mendukung kegiatan suami hanya melalui
        organisasi-organisasi yang direstui pemerintah.
        Kegiatan-kegiatan yang sebelumnya dilakukan
        secara  mandiri,  sukarela  dan  bergotong-royong
        diambil alih oleh pemerintah di bawah rubrik
        Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
               Peringatan resmi Hari Ibu pada 22
        Desember selama ini tidak pernah menyinggung
        sumbangsih kaum perempuan yang sudah
        memperjuangkan layanan-layanan paling mendasar
        bagi suatu bangsa yang merdeka: pendidikan dan
        kesehatan. Berangkat dari keprihatinan terhadap
        keadaan perempuan yang terbelakang di masa
        penjajahan, para ibu bangsa mencari jalan agar
        anak-anak Indonesia dapat lahir dan besar dalam
        kehidupan keluarga yang terdidik, sehat dan
        bahagia. Pengetahuan-pengetahuan dasar tentang
        kesehatan reproduksi, sistem perawatan kesehatan
        ibu dan anak, maupun sejumlah perangkat
        perlindungan hukum bagi perempuan merupakan
        warisan perjuangan ibu bangsa. Sudah saatnya
        mereka memperoleh  pengakuan lebih  besar  atas
        jerih payah mereka merawat bangsa ini.


        82
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87