Page 93 - Merayakan Ibu Bangsa_201216_1406
P. 93
Bagaimana perempuan dan laki-laki yang
punya hati nurani menanggapi semua kenyataan
ini? Daftar kekerasan struktural yang panjang
dapat membuat kita menjadi apatis dan merasa tak
mampu berbuat apa-apa. Tetapi contoh-contoh kecil
dari kejadian di sekitar kita menyadarkan bahwa
seorang perempuan dapat melakukan perubahan,
bahkan hanya dengan senyum dan sapaannya. Saya
pernah mendengar suatu pengalaman dari daerah
konflik di Ambon. Pada saat itu kelompok “merah”
dan “putih” sedang saling beradu kekerasan. Suatu
ketika rombongan lawan datang menyerang sebuah
kampung yang dihuni kelompok berseberangan.
Ketika sampai di sebuah pasar, seorang ibu yang
sedang berjualan mengenali salah satu pemuda
anggota rombongan penyerang. Ibu itu segera
menyapa pemuda itu dan mengingatkan bahwa
ibu sang pemuda adalah pelanggannya yang setia.
Mereka saling bersahabat sejak lama. Pesannya
kurang lebih, apakah bisa kau sampaikan kepada
Ibumu, telah kau bakar lapak sahabatnya?
Perusakan tidak jadi dilakukan. Seorang Ibu yang
mempunyai jaringan persahabatan lintas batas
dapat membuat perubahan.
Dari Mana Datangnya Prasangka?
Pertanyaannya sekarang, dari mana datang
kebencian dan perang, dari mana datang hati damai
dan toleransi? Kapan seorang bayi merasakan kasih
atau penolakan, kapan ia belajar bahasa sayang
atau benci terhadap orang lain atau diri sendiri?
Keluarga dan lingkungan rumah adalah ruang
93

