Page 65 - Sejarah-Materi Kelas X XI XII yusufstudi.com
P. 65

Pacitan adalah nama salah satu kabupaten di Jawa Timur yang
                       berbatasan dengan Jawa Tengah. Pada zaman purba, diperkirakan aliran
                       Bengawan Solo mengalir ke selatan dan bermuara di pantai Pacitan. Pada
                       1935, Von Koenigswald menemukan beberapa alat dari batu di Pacitan. Alat-
                       alat tersebut bentuknya menyerupai kapak, tetapi tidak bertangkai sehingga
                       menggunakan kapak tersebut dengan cara digenggam. Alat-alat batu dari
                       Pacitan ini disebut dengan kapak genggam (chopper) dan kapak perimbas. Di
                       Pacitan juga ditemukan alat-alat berbentuk kecil yang disebut serpih.
                       Berbagai benda peninggalan tersebut diperkirakan digunakan oleh manusia
                       purba jenis Meganthropus.

                       2) Kebudayaan Ngandong

                              Ngandong adalah salah satu daerah dekat Ngawi, Madiun, Jawa Timur.
                       Di daerah Ngandong dan Sidorejo banyak ditemukan alat dari tulang dan
                       alat-alat kapak genggam dari batu. Alat-alat dari tulang itu di antaranya
                       dibuat dari tulang binatang dan tanduk rusa. Selain itu, ada juga alat-alat
                       seperti ujung tombak yang bergerigi pada sisi-sisinya. Berdasarkan
                       penelitian, alat-alat itu merupakan hasil kebudayaan Homo Soloensis dan
                       Homo Wajakensis. Karena ditemukan di daerah Ngandong, dikenal secara
                       umum dengan Kebudayaan Ngandong.
                              Di dekat Sangiran, dekat dengan Surakarta ditemukan juga alat-alat
                       berbentuk kecil yang biasa disebut flake. Manusia purba sudah memiliki nilai
                       seni yang tinggi. Pada beberapa flake ada yang dibuat dari batu indah,
                       seperti chalcedon.
                       Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Madya)

                              Dua hal yang menjadi ciri Zaman Mesolithikum adalah kebudayaan
                       Kjokkenmoddinger dan abris sous roche.
                       1) Kjokkenmoddinger

                              Kjokkenmoddinger berasal dari bahasa Denmark. Kjokken berarti dapur
                       dan modding berarti sampah. Jadi, kjokkenmoddinger adalah sampah-
                       sampah dapur. Kjokkenmoddinger merupakan timbunan kulit siput dan
                       kerang yang menggunung. Di dalam Kjokkenmoddinger ditemukan banyak
                       kapak genggam. Kapak tersebut berbeda dengan chopper (kapak genggam
                       dari Zaman Palaeolithikum).
                              Kapak genggam tersebut dinamakan pebble atau Kapak Sumatra
                       berdasarkan tempat penemuannya. Di samping pebble, ditemukan pula
                       kapak pendek (hache courte) dan pipisan (batu bata penggiling beserta
                       landasannya).

                       2) Abris Sous Roche

                              Manusia purba menjadikan gua sebagai rumah. Kehidupan di dalam
                       gua yang cukup lama meninggalkan sisa-sisa kebudayaan dari mereka. Abris
                       sous roche adalah kebudayaan yang ditemukan di dalam gua-gua. Di daerah
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70