Page 66 - Sejarah-Materi Kelas X XI XII yusufstudi.com
P. 66
mana alat-alat tersebut ditemukan? Alat-alat apa saja yang ditemukan di
dalam gua tersebut?
Di Gua Lawa, Sampung, Ponorogo, Jawa Timur banyak ditemukan alat-
alat, seperti flake, kapak, batu penggilingan, dan beberapa alat dari tulang.
Karena di gua tersebut banyak ditemukan peralatan dari tulang, disebut
Sampung Bone Culture. Selain di Sampung, gua-gua sebagai abris sous roche
terdapat juga di Besuki, Bojonegoro, dan Sulawesi Selatan.
Zaman Neolithikum (Zaman Batu Baru/Batu Muda)
Zaman Neolithikum merupakan perkembangan zaman dari
kebudayaan batu madya. Alat-alat dari batu yang mereka hasilkan lebih
sempurna dan telah lebih halus disesuaikan dengan fungsinya. Hasil
kebudayaan yang terkenal pada Zaman Neolitikum adalah jenis kapak
persegi dan kapak lonjong.
1) Kapak Persegi
Kapak persegi berbentuk persegi panjang atau trapesium. Kapak
persegi yang besar sering disebut beliung atau pacul (cangkul). Sementara
yang berukuran kecil disebut trah (tatah) yang digunakan untuk mengerjakan
kayu. Alat-alat itu, terutama beliung, sudah diberi tangkai. Daerah
persebaran kapak persegi adalah daerah Indonesia bagian barat, misalnya di
daerah Sumatra, Jawa, dan Bali.
2) Kapak Lonjong
Kapak lonjong dibuat dari batu berbentuk lonjong yang sudah diasah
halus dan diberi tangkai. Fungsi alat ini diperkirakan untuk kegiatan
menebang pohon. Daerah persebaran kapak lonjong umumnya di daerah
Indonesia Bagian Timur, misalnya di daerah Irian, Seram, Tanimbar, dan
Minahasa.
Pada Zaman Neolithikum, di samping ada berbagai kapak, juga
ditemukan berbagai alat perhiasan. Misalnya, di Jawa ditemukan gelang-
gelang dari batu indah dan alat-alat tembikar atau gerabah. Pada zaman itu
sudah dikenal adanya pakaian. Hal ini terbukti dengan ditemukannya alat
pemukul kulit kayu yang dijadikan sebagai bahan pakaian.
Zaman Megalithikum (Zaman Batu Madya)
Peninggalan kebudayaan Megalithikum terbuat dari batu berukuran
besar. Kebudayaan Megalithikum tidak hanya untuk keperluan memenuhi
kebutuhan hidup manusia secara fisik. Mereka juga telah membuat berbagai
bangunan batu untuk kepentingan berbagai upacara keagamaan, di
antaranya dipergunakan dalam persembahyangan maupun untuk mengubur
jenazah. Hasil-hasil Kebudayaan Megalithikum, antara lain sebagai berikut.
1) Menhir