Page 71 - Sejarah-Materi Kelas X XI XII yusufstudi.com
P. 71

Security   Act   (MSA)  dengan   Duta   Besar   Amerika   Serikat,
                                         Merle Cochran.
                                      Sunario   (PNI)   menganggap   Ahmad   Soebardjo   melanggar
                                         politik luar negeri bebas aktif. Akibat mosi tersebut, Ahmad
                                         Soebadjo akhirnya mengundurkan diri.
                              3) Kabinet Wilopo (30 Maret 1952-2 Juni 1953)
                                      Merupakan koalisi antara PNI dan Masyumi.
                                      Adanya penerapan sistem zaken kabinet, yaitu kabinet yang
                                         terdiri atas menteri-menteri yang ahli di bidangnya.
                                      Berbagai permasalahan yang muncul:
                                         a) Krisis   ekonomi   karena   merosotnya   ekspor   impor   yang
                                            semakin tidak terkendali.
                                         b) Muncul   gerakan   separatisme   dan   sikap   provinsialisme
                                            yang mengancam keutuhan bangsa.
                                         c) Terjadi   Peristiwa   17   Oktober   1952,   yaitu   peristiwa
                                            perselisihan   internal   dalam   lingkungan   TNI.   Sumber
                                            utama ketidakkompakan TNI.
                                      Kedudukan Kabinet Wilopo semakin tidak stabil saat terjadi
                                         peristiwa   Tanjung   Morawa.   Pemerintah   melalui   Menteri
                                         Dalam   Negeri,   Isqak   Tjokrodisurjo   menyetujui   perusahaan
                                         Deli   Planters   Vereeniging  mengelola   tanahnya   kembali   di
                                         Tanjung Morawa. Tetapi atas hasutan PKI, banyak petani lokal
                                         menduduki tanah-tanah tersebut.

                              4) Kabinet Ali Sastroamidjojo I (30 Juli 1953-24 Juli 1955)
                                      Merupakan   koalisi   antara   PNI   dan   NU,   Masyumi   memilih
                                         menjadi oposisi.
                                      Soekarno   menunjuk   Ali   Sastroamidjojo   (PNI)   dan
                                         Wongsonegoro   (Partai   Indonesia   Raya)   sebagai   perdana
                                         menteri dan wakil perdana menteri.
                                      Prestasi:
                                         a) Mengadakan Konferensi Asia Afrika (KAA).
                                         b) Membentuk panitia pemilu yang diketuai Hadikusumo.
                                      Dalam   mengatasi   masalah   perekonomian,   Kabinet   Ali
                                         berusaha meninjau ulang utang pemerintah dan cadangan
                                         devisa   negara   dengan  cara   membatalkan   hasil  Konferensi
                                         Meja   Bundar   (KMB)   berkaitan   utang   Indonesia   kepada
                                         Belanda.

                              5) Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955-3 Maret 1956)
                                      Program utama   Pemberantasan   korupsi   yang   mendapat
                                         dukungan rakyat dan TNI.
                                      Prestasi                Berhasil   menyelenggarakan   pemilu
                                         pertama tahun 1955.
                                         Pemilu dilaksanakan 2 tahap:
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76