Page 76 - Sejarah-Materi Kelas X XI XII yusufstudi.com
P. 76
Inti ajaran Seluruh unsur kehidupan berbangsa
dan bernegara harus dicapai melalui revolusi, dijiwai
oleh sosialisme, dan dikendalikan oleh satu pimpinan
nasional yang disebut Panglima Besar Revolusi (PBR),
yaitu Presiden Soekarno.
Dampak Kedudukan lembaga tinggi dan tertinggi
negara ditetapkan di bawah Presiden.
c. Politik Luar Negeri
Sejak proklamasi kemerdekaan politik luar negeri Indonesia adalah
Bebas Aktif. Akan tetapi dalam Demokrasi Terpimpin politik luar negeri
Indonesia mengalami penyimpangan. Dalam Manipol-USDEK
ditegaskan bahwa politik luar negeri Indonesia bertujuan melenyapkan
imperialisme dan mencapai dasar-dasar bagi perdamaian dunia yang
kekal dan abadi.
1) Politik Konfrontasi Nefo dan Oldefo
Presiden Soekarno memperkenalkan doktrin politik baru yang
membagi dunia menjadi 2 blok, yaitu New Emerging Forces (Nefo)
dan Old Established Forces (Oldefo).
Nefo Negara-negara yang sedang berkembang dan
negara sosialis yang dianggap progresif, termasuk juga
negara yang baru merdeka atau sedang memperjuangkan
kemerdekaanya.
Oldefo Negara kolonialis, imperialis, dan penghampat
kemajuan bangsa-bangsa yang sedang berkembang.
2) Politik Mercusuar
Adalah politik untuk mencari kemegahan/keindahan dalam
pergaulan antarbangsa di dunia. Politik mercusuar dijalankan
Presiden Soekarno karena menganggap Indonesia sebagai
mercusuar yang mampu menerangi jalan negara-negara Nefo. Hal
ini diwujudkan dengan:
Membuat bangunan-banguna fenomenal yang menelan biaya
miliaran rupiah,
Menyelenggarakan Games of the New Emerging Forces
(Ganefo), yaitu pesta olahraga negara-negara Nefo.
3) Konfrontasi dengan Malaysia
Perselisihan Indonesia-Malaysia berawal pada 27 Mei 1961,
Perdana Menteri Malaya, Tengku Abdulrachman Putu, melontarkan
ide gagasan pembentukan Federasi Malaysia. Feredasi ini meliputi,
Malaya, Singapura, Serawak, dan Sabah.gagasan tersebut
kemudian diusulkan kepada Perdana Menteri Inggris, Harold Mc
Millan pada Oktober 1961.
Pemerintah Indonesia menganggap pembentukan Federasi
Malaysia sebagai proyek neokolonialisme Inggris. Proyek ini
dianggap membahayakn Indonesia dan negara-negara Nefo.
Kebijakan Presiden Soekarno: