Page 72 - Sejarah-Materi Kelas X XI XII yusufstudi.com
P. 72
a) Tahap pertama (29 September 1955) Memilih anggota
DPR (parlemen)
b) Tahap kedua (15 Desember 1955) Memilih anggota
Konstituante
6) Kabinet Ali Sastroamidjojo II (20 Maret 1956-14 Maret 1957)
Merupakan koalisi antara PNI, Masyumi, dan NU.
Program kerja:
a) Melaksanakan pembatalan hasil KMB.
b) Berjuang mengembalikan Irian Barat ke pangkuan
Indonesia.
c) Memulihkan keamanan dan ketertiban serta
pembangunan ekonomi, keuangan, industri,
perhubungan, pendidikan, dan pertanian.
d) Melaksanakan hasil keputusan KAA.
e) Mewujudkan perubahan ekonomi kolonial menjadi
ekonomi nasional.
Berbagai permasalahan yang muncul:
a) Sentiment anti-Tionghoa mulai berkembang dalam
masyarakat.
b) Muncul kekacauan di berbagai daerah yang mengarah
pada gerakan separatisme.
c) Perselisihan antara pengusaha Tionghoa dan pengusaha
nasional akibat pembatalan hasil KMB.
Akhir masa Kabinet Ali II disebabkan oleh mundurnya
sejumlah menteri.
7) Kabinet Djuanda (9 April 1957-5 Juli 1959)
Latar belakang dibentuk:
a) Kondisi politik dan keamanan Indonesia semakin tidak
menentu.
b) Pertentangan parpol semakin memanas.
Disebut juga Kabinet Karya, karena disusun berdasarkan
zaken kabinet.
Program:
a) Membentuk Dewan Nasional, yaitu badan yang bertujuan
menampung dan menyalurkan aspirasi dari kekuatan-
kekuatan nonpartai yang ada dalam masyarakat.
b) Normalisasi situasi RI.
c) Memperjuangkan pengembalian Irian Barat.
d) Mempercepat proses pembangunan.
Dalam memimpin pemerintahan, Djuanda dibantu oleh
Hardi, K.H. idham Chalid, dan J. Leimena.
Prestasi:
a) Menentukan garis kontinental batas wilayah laut
Indonesia melalui Deklarasi Djuanda. Akibatnya, tercipta