Page 12 - Perempuan Dalam Gerakan Kebangsaan
P. 12
Perempuan dalam Gerakan Kebangsaan
Perempuan dalam Gerakan Kebangsaan
dialami oleh perempuan. Jika hal ini mampu dihadirkan, maka
pembaca tentu akan lebih memahami bagaimana kondisi yang
dialami oleh perempuan dari masa ke masa, terutama dalam ranah
domestik, ranah paling prifat.
Di bagian selanjutnya, penulis menghadirkan tokoh-tokoh
yang berasal dari kerajaan di nusantara sebagai titik awal
perempuan dalam sejarah, baik yang berjuang dalam bidang
politik, pendidikan, maupun ekonomi. Mereka antara lain Dewi
Sima, Calon Arang, Ratu Kalinyamat, R.A.Kartini, H.R.Rasuna
Said, dan lain sebagainya. Tokoh-tokoh tersebut hanya
dideskripsikan secara singkat dengan sumber yang kurang
komprehensif. Misalnya sosok Calon Arang, penulis bisa saja
menggunakan sumber tradisi dari Bali atau karya-karya roman
yang telah banyak merekonstruksi dan mendekonstruksi sosok
Calon Arang, seperti Pramoedya Ananta Toer dan Toety Herati.
Bagian II dalam buku ini dapat terbilang sedikit mengulang
dari Bagian I, menghadirkan sosok-sosok perempuan dalam
sejarah Indonesia. Perbedaannya terletak pada pembahasan yang
sedikit lebih lengkap. Ia membagi pergerakan perempuan pada
masa kebangkitan nasional dalam menjadi 5 gelombang.
Gelombang pertama dimulai oleh pergerakan perempuan yang
dilakukan secara perorangan. Cut Nyak Dien, Christina Martha
Tiahahu, dan lainnya masuk dalam bagian ini. Sosok-sosok
tersebut dapat dikatakan melakukan perjuangan secara langsung
dalam medan perang. Pada bagian selanjutnya, ia menampilkan
sosok R.A.Kartini dan Raden Dewi Sartika sebagai organsiasi
perempuan sebelum Boedi Oetomo dan ditengarai sebagai
pendorong munculnya kekerabatan dan kesadaran nasionalisme
hingga terbentuk gelombang pergerakan perempuan dalam wadah
yang lebih besar atau yang disebut dengan organisasi perempuan.
7 lihat halaman 24.
x xii