Page 192 - Perempuan Dalam Gerakan Kebangsaan
P. 192

Perempuan dalam Gerakan Kebangsaan
                                       Perempuan  dalam  Gerakan Kebangsaan
               ke rumahnya. Keduanya pun memenuhi panggilan Nishimura dengan
               pendampingan Maeda. Sekira pukul 23:30, Sukarno dan Hatta mulai
               menyimak maksud dan tujuan Nishimura yang memanggil keduanya
               pada tengah malam itu.

                   Tidak lama kemudian, terjadilah perdebatan antara Sukarno
               dan Hatta di satu pihak dan Nishimura dipihak yang berbeda. Dalam
               perdebatan itu terdapat informasi bahwa Nishimura sekaligus
               pemerintah Jepang ingat dan sadar seputar janji-janji kemerdekaan
               yang hendak diberikan kepada Indonesia. Jepang juga masih minat
               untuk mempertahankan status quo sebagai penguasa di Indonesia.
               Namun semua itu sudah tidak dapat lagi dilanjutkan dan janji
               pemberian kemerdekaan tidak dapat direalisasikan.

                   Jepang sudah tidak punya kuasa lagi untuk “menghalang-
               halangi” keputusan para pejuang Indonesia. Status Jepang di
               Indonesia pada masa itu tidak lagi sebagai penjajah, namun sebagai
               semacam polisi yang diperbantukan kepada pada tentara Sekutu
               (Hendri F. Isnaeni, 2008:130-133). Artinya, melalui pernyataan
               Nishimura itu, Jepang memang dipertugaskan untuk menjaga
               Indonesia dari kemerdekaan dan tentu saja bermaksud
               menggagalkan berlangsungnya sidang PPKI di rumah Maeda. Namun
               demikian, Jepang juga ingat seputar janji kemerdekaan yang hendak
               diberikan kepada bangsa Indonesia tetapi sudah tidak bisa lagi
               direalisasikannya.

                   Posisi sulit yang ditanggung Jepang itulah yang hendak
               diselesaikan Nishimura dengan cara mendatangkan Sukarno dan
               Hatta. Namun usai memahami pernyataan itu, Sukarno dan Hatta
               langsung membuka solusi penyelesaian yang berbeda. Keduanya
               tetap menghendaki segera melangsungkan sidang PPKI yang
               selanjutnya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada siang
               harinya. Nishimura sekaligus Jepang diharapkan tidak akan
               menghalangi-halangi berlangsungnya sidang dan proses


                                             160
                                            160
   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197