Page 193 - Perempuan Dalam Gerakan Kebangsaan
P. 193
Dra. Triana Wulandari, M.SI., dkk. (eds.)
pemproklamasian kemerdekaan meski berstatus sebagai polisi yang
diperbantukan pada tentara Sekutu. Urusan kemerdekaan Indonesia
tidak lagi dengan Jepang, melainkan penjajahan dan calon penjajah.
Mengetahui keputusan Sukarno dan Hatta yang sempat
melibatkan nilai-nilai ajaran Samurai dalam perdebatan itu,
Nishimura sudah tampak cuci tangan dari tanggung-jawabnya sebagai
polisi Sekutu. Nishimura lebih memilih diam, tidak mau tahu-menahu,
dan membiarkan Sukarno dan Hatta meninggalkan rumah.
Sidang PPKI pun segera digelar di rumah Maeda hingga pukul 3
dini hari. Proses sidang berlangsung aman. Maeda yang sejak awal
menyatakan jaminannya untuk mengamankan sidang selama berada
dalam rumahnya itu telah menepatinya. Sedangkan Nishimura
sekaligus tentara-tentara Jepang lainnya tidak membuat gangguan
dan menyulut keributan hingga kemerdekaan Indonesia selesai
diproklamirkan Sukarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia.
erjuangan belum Selesaielesai
B. B. B. B. B. PP PP Perjuangan belum Serjuangan belum Selesaielesai
erjuangan belum Selesai
erjuangan belum S
Sejak kemerdekaan Indonesia selesai diproklamirkan, sejak itu
pula perjuangan bangsa Indonesia kembali berkobar. Hanya
beberapa menit saja perjuangan itu mendapat ruang jeda untuk
menyimak proklamasi kemerdekaan dan bersorak gembira atas
berhasilnya bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya.
Selanjutnya, mereka harus segera kembali berjuang untuk
mempertahankan status kemerdekaan.
Selama perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
itu bukan hanya didominasi peranan kaum laki-laki saja. Melainkan
juga peranan kaum perempuan yang turut berjuang dengan cara
angkat senjata sekaligus pemanfaatan organisasi. Jika pada masa
Kebangkitan Nasional para perempuan lebih cenderung memanfaatkan
media organisasi, kali ini tidak hanya organisasi saja yang
161
161

