Page 43 - Perempuan Dalam Gerakan Kebangsaan
P. 43

Dra. Triana Wulandari, M.SI., dkk. (eds.)

                sekolah yang diperuntukkan bagi bangsa Eropa kalau belum dapat
                berbahasa Belanda. Hanya mereka yang mendapat izin dari Gubernur
                Jenderal, termasuk anak-anak Bupati yang dapat memasuki sekolah
                tersebut. (Surat Kartini kepada Stella Z., 12 Januari 1900) Meskipun
                secara de jure Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda tidak langsung
                memerintah rakyat Jawa, namun secara de facto mereka sangat
                mencampuri urusan internal Kabupaten, misa1nya pengangkatan
                para Bupati harus dengan persetujuan Gubernur Jenderal Hindia
                Belanda. Dampak politis negatifnya adalah para penguasa
                Bumiputera tidak pernah dituntut untuk  bertanggungjawab
                terhadap kesej ahteraan daerahnya sendiri, sementara Pemerintah
                Gubernemen “cuci tangan” atas kondisi buruk yang terjadi.

                     Dengan demikian, peradaban kolonial menyuburkan mentalitas
                tak bertanggunjawab para Bangsawan Bumiputra. Kartini juga
                akhirnya menyadari, bahwa masyarakat Jawa yang tenaga dan harta
                bendanya terkuras pada saat Perang Jawa berlangsung (1825- 30),
                masih harus dimobilisasi oleh  Cultuurstelsel (1830-70)  tanpa
                pembelaan olehpihak ‘para Ksatria’ “pembela dan pelindung”
                ‘bangsa’. Sebaliknya, malahan rakyat dimiskinkan dan dibodohkan.
                Drama dan tragedi Jawa menjadi sempurna, ketika ‘arogansi’ para
                Bangsawan (pemimpin) yang sesungguhnya ‘’diberi” kekuasaan oleh
                Pemerintah Hindia Belanda untuk mengatur rakyatnya sendiri justru
                turut ‘menindas’ pula. Itu harus berubah, bangsawan harus berhak
                akan sanjung puji rakyat harus patut dijunjung tinggi. Budi luhur ini
                tak terhingga gunanya bagi rakyat.

                     Ke arah itulah bangsawan harus dibawa oleh Pemerintah. Dan
                ini hanya dapat dicapai apabila bangsawan diberi pendidikan yang
                baik, pendidikan yang bukan semata-mata didasarkan atas
                kecerdasan otak, melainkan yang sungguh-sungguh memperhatikan
                pembentukan akhlak pula. Soal inilah yang harus diperhatikan pada
                semua pengajaran yang akan diberikan kepada orang Jawa! (surat
                Kartini kepada Stella Z, 12 Januari 1900).

                                             11 11
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48