Page 50 - Perempuan Dalam Gerakan Kebangsaan
P. 50
Perempuan dalam Gerakan Kebangsaan
Perempuan dalam Gerakan Kebangsaan
mencerdasi kekuatan keduanya; dalam menuju kemajuan,
kemerdekaan, keamanan, kenyamanan, dan keharmonisan bersama.
Sampai taraf kelengkapan dan kebersamaan semacam inilah
status perempuan dan laki-laki tiada perbedaan. Keduanya sama
dalam statusnya dan setara dalam derajatnya. Sehingga definisi
perempuan tidak lagi merujuk nilai-nilai fungsional yang
mengharuskan adanya perbedaan dan pembedaan. Sebab definisi
perempuan sudah mengait kembali pada nilai-nilai kemanusiaan
dengan berbagai pengertian yang mengarah kebersamaan. Artinya,
perbedaan dan persamaan itu merupakan suatu keniscayaan dalam
universalitas kehidupan.
Perbedaan akan selalu muncul sejak dari konsep managerial
yang mengharuskan adanya pembedaan-pembedaan dalam realitas
batas-batas kestatusan atau kedudukan masing-masing. Persamaan
juga akan selalu ada sejak sebelum adanya pembagian tugas-tugas
managerial hingga berakhirnya ruang dan waktu perealisasian.
Adapun pemahaman yang dapat digunakan adalah; perbedaan
perempuan dan laki-laki yang menyoroti keunggulan dalam lingkup
masing-masing itu berasal dari alam nilai fungsional. Sedangkan dari
alam nilai kemanusian, perempuan dan laki-laki sama-sama setara
(egaliter) dalam kesederajatannya.
Jika dua hal ini dipertukarkan atau mendapat gangguan, maka
idealitas kebersamaan dan keharmonisan akan selalu terancam dalam
bayang-bayang kegagalan. Konfrontasi akan selalu menanti dan jalan
buntu akan selalu menunggu ketika konsep kemanusiaan dibedakan
dan praktik fungsionalitas disamakan. Sebagai contohnya, kaum
perempuan tidak boleh merdeka dan kaum laki-laki harus selalu
merdeka (pembedaan kemanusiaan/hak dasar manusia); kaum
perempuan dan laki-laki harus melahirkan anak (penyamaan atau
penyetaraan fungsional).
18
18