Page 54 - Perempuan Dalam Gerakan Kebangsaan
P. 54
Perempuan dalam Gerakan Kebangsaan
Perempuan dalam Gerakan Kebangsaan
kesadaran masing-masing hingga didapatkannya keputusan untuk
melawan.
Perlawanan pun benar-benar terjadi dengan beragam bentuk
dan strategi. Di mana-mana terjadi perlawanan, bentrokan, dan
pembantaian. Namun sayang, hasil dari realisasi kesadaran dalam
bentuk perlawanan itu masih jauh dari kata memuaskan. Hingga akhir
abad ke-19, mereka masih melawan realitas “sumber” permasalahan
secara perorangan dengan beragam bekal dan keahlian yang serba
pas-pasan atau–malah–kekurangan.
Menjelang abad ke-20, bangsa Indonesia baru tercatat
menampakkan sisi-sisi kesadaran mereka untuk melenyapkan
permasalahan seiring penggunaan strategi yang lebih luas dan jitu
dalam melakukan perlawanan. Para cerdik-pandai dari beragam
bidang kehidupan mulai memproses realisasi kesadaran mereka yang
lebih mendalam seputar permasalahan dan jawaban.
Adapun jawaban awal untuk permasalahan itu adalah
mengidentifikasi permasalahan dari yang penting untuk dilenyapkan
hingga yang urgen untuk disirnakan. Hasil pengidentifikasian itu pula
yang kemudian menerangi jalan mereka untuk melangkah dan
mencari bantuan dari orang-orang atau pihak-pihak yang sama-sama
dirugikan oleh adanya permasalahan. Adapun permasalahan yang
secara umum dianggap paling merugikan dan urgen untuk dibasmi
itu adalah keberadaan dan keserakahan kaum penjajah yang berasal
dari bangsa Belanda.
Penjajah dari Belanda itu telah terbukti berulah dengan
menyulut beragam masalah di berbagai daerah yang kelak bersatu
dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini.
Penjajah Belanda harus segera ditendang ke luar dari negeri ini.
Mereka telah terbukti tidak punya perikemanusian dan tidak mengerti
adanya kesetaraan manusia berikut perbedaan fungsionalnya.
22
22