Page 59 - Perempuan Dalam Gerakan Kebangsaan
P. 59
Dra. Triana Wulandari, M.SI., dkk. (eds.)
samudera lautan karena dengan sabar ini manusia mampu
menghadapi segala cobaan, tidak mudah berputus asa, memiliki
kekuatan iman, dan memiliki pengetahuan yang luas. Perempuan
juga dituntut memiliki sikap budi temen, tarima, legawa, lila, kandel-
kumandel ing suksma, awas eling, betah ngangkah dan lembah
manah. Sikap-sikap di atas merupakan sikap hidup yang banyak
dihayati dan diamalkan oleh masyarakat Jawa.
Perempuan tidak hanya dipandang secara sempit terbatas pada
sikap-sikap kereligiusannya. Sebagai makhluk sosial, perempuan
dituntut pula untuk mengabdikan dirinya sebagai anggota
masyarakat melalui potensi-potensi yang dimilikinya. Hal ini tampak
pada penghormatan terhadap perempuan mengenai empat
keberuntungan manusia, yaitu apabila memiliki ilmu pengetahuan,
keluhuran budi, kekayaan, dan anak.
empuan dan Pdan Peradabaneradaban
empuan
C C empuan dan Peradaban
C.. C.. C.PP PP Perer erer erempuan dan Pempuan dan Peradabaneradaban
Peran perempuan dalam perkembangan peradaban sangat besar,
sehingga perempuan tidak perlu melepaskan fungsi-fungsi
keperempuanannya (Alexis Carrel, 1987: 84). Dengan fungsi-fungsi
itu perempuan dapat memperbaiki, melengkapi, dan menumbuh-
kembangkan peradaban suatu bangsa ke arah yang lebih baik dan
lebih beradab.
Perempuan dalam abad XXI, bukanlah saatnya lagi menjadi
dominasi pria di semua lini kehidupan, namun sudah selayaknya
menjadi partner mitra dalam mengarungi bahtera kehidupan dengan
saling pengertian, membantu dan sharing dalam menyelesaikan tugas
bersama, baik dalam keluarga, masyarakat, dunia kerja, maupun
kehidupan global. Perempuan dewasa ini memang tidak hanya
menjadi partner kerja pada pria untuk meraih keberhasilan institusi
atau lembaga bekerja, melainkan juga menjadi supporter yang aktif
dan bermakna di balik keberhasilan suami.
27 27