Page 73 - Perempuan Dalam Gerakan Kebangsaan
P. 73
Dra. Triana Wulandari, M.SI., dkk. (eds.)
10. Ratu Mas Balitar
10. Ratu Mas Balitar
10. Ratu Mas Balitar
10. Ratu Mas Balitar
10. Ratu Mas Balitar
Kanjeng Ratu Mas Balitar adalah garwa dalem sinuwun Paku
Buwana I. Gelar Ratu Balitar lainnya adalah Kanjeng Ratu Ibu atau
Sang Aprabu Nini. Berhubung kepribadiannya yang luhur dan agung,
Ratu Balitar dihormati sebagai Putri amardika jimate wong nusa
Jawa (Alexander Sudewa, 1995: 245). Sikap Ratu Balitar yang bijak
bestari ini mampu meredakan krisis politik yang selalu bergolak pada
masa awal kerajaan Kartasura dan Surakarta. Hal ini bukan suatu
kebetulan, karena beliau adalah seorang tokoh putri yang gemar akan
ilmu pengetahuan.
Ratu Balitar terlibat dalam pembuatan karya sastra yang
berjudul Serat Iskandar, Serat Menak, dan Serat Yusuf. Serat
Iskandar masih berkaitan dengan Hikayat Iskandar Zulkarnain
berbahasa Melayu yang pernah dianalisis oleh Siti Chamamah
Soeratno (1991) dalam bentuk disertasi. Serat Menak dan Serat Jusuf
ini dibuat oleh Ratu Balitar di samping untuk syiar Islam juga demi
kemajuan pendidikan masyarakat saat itu yang selalu menghadapi
pergolakan politik. Bagi kebanyakan para putri sekarang, kiranya
patut apabila mau meniru kebijaksanaan dan kepandaian Kanjeng
Ratu Mas Balitar dalam menyikapi perubahan dan pergolakan di
pentas kenegaraan.
11. Raden Ajeng Kartini
11. Raden Ajeng Kartini
11. Raden Ajeng Kartini
11. Raden Ajeng Kartini
11. Raden Ajeng Kartini
Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara pada tanggal 21 April 1879.
Untuk mengetahui kehidupan Raden Ajeng Kartini, bisa ditelusuri
lewat museum Kartini. Museum R.A. Kartini berada dilingkungan
rumah dinas Bupati Rembang (Jl. Gatot Subroto 8 Rembang),
merupakan bangunan asli yang dulu dihuni R.A. Kartini beserta
suaminya Djojodiningrat, Bupati Rembang (1889-1912). Sampai
sekarang bangunan tersebut masih dipergunakan sebagai rumah dinas
Bupati Rembang. Museum R.A Kartini menempati salah satu kamar
yang dulu di tempati R.A Kartini untuk melakukan aktivitas, menulis
41 41