Page 68 - Perempuan Dalam Gerakan Kebangsaan
P. 68
Perempuan dalam Gerakan Kebangsaan
Perempuan dalam Gerakan Kebangsaan
Oknum pencuri, misalnya, akan dijatuhi hukuman mati atau
hukum berat bentuk lainnya jika memang terbukti melakukan atau
merekayasa aksi pencurian. Hukuman semacam ini tidak hanya
berhenti pada hukuman saja, namun juga diiringi penumbuhan dan
pengembangan kualitas rakyat dalam memperoleh rejeki. Dengan
demikian, potensi merebaknya kasus-kasus semacam pencurian
dapat diminimalisir mulai dari minat mencuri hingga aksi pencurian.
Dalam kebijakan hukum yang tidak tebang-pilih itulah rakyat
Kalingga dapat leluasa dalam keamanan dan kenyamaan selama
menjalani kehidupan. Mereka tidak takut lagi meninggalkan harta
benda di rumah yang sedang ditinggal kerja, berkumpul di luar
rumah, hingga kegiatan-kegiatan lainnya yang mengharuskan untuk
pergi dari rumah.
Lara Jonggrang
Lara Jonggrang
2. 2. 2. 2. 2. Lara JonggrangLara Jonggrang
Lara Jonggrang
Di dalam pemerintahan raja Baka di Mataram Kuna ada peristiwa
yang kemudian lalu bernama ceritera Lara Jonggrang. la adalah puteri
raja yang dipinang oleh seorang satria yaitu Bandung Bandawasa.
Meskipun raja mempunyai kekuasaan yang sangat besar namun Lara
Jonggrang tidak dipaksa menerima lamaran tersebut, akan tetapi
diberi kebebasan untuk menjawab dan menentukan sikap sendiri.
Dewi Kilisuci
Dewi Kilisuci
3. 3. 3. 3. 3. Dewi KilisuciDewi Kilisuci
Dewi Kilisuci
Setelah raja Erlangga mengundurkan diri sebagai raja,
sebenarnya yang berhak menggantikannya sebagai raja adalah Dewi
Kilisuci. Akan tetapi ia tidak bersedia menjadi raja dan lebih suka
menjadi pertapa di gunung Penanggungan. Ia dapat menentukan
sikap dan menjalankan perbuatan sesuai dengan kehendak hati
nuraninya sendiri. Ini berarti bahwa ia juga memberi kesempatan
kepada kedua saudaranya untuk menggantikan ayahnya sebagai raja
Daha dan Jenggala.
36
36