Page 75 - Perempuan Dalam Gerakan Kebangsaan
P. 75

Dra. Triana Wulandari, M.SI., dkk. (eds.)

                pelajaran yang ada hubungannya dengan pembinaan rumah tangga
                yang trampil dan baik.

                     Untuk membiayai sekolah itu, beliau bekerja keras dengan
                berbagai kegiatan di Bandung kegiatan beliau itu banyak menarik
                pula perhatian kaum perempuan di daerah lainnya, sehinga di
                Tasikmalaya, Garut, Purwakarta dan kota-kota lainya, berdiri
                “Sekolah Keutamaan Istri”. Oleh karena itu, suaminya ikut
                membantu, baik pikiran maupun tenaga. Para pejabat pemerintah
                sering mengunjunginya, bahkan pemerintah pun menghadiakan
                sebuah “bintang Perak” sebagai penghargaan atas jasa-jasanya.

                     Kendati selama perang Dunia 1 sulit mencari uang, pada tahun
                1929 “Sekolah Keutamaan Istri” mampu memiliki gedung sendari
                dan mengubah namanya menjadi “Sekolah Dewi Sartika”. Karena
                semasa perang kemerdekaan kota Bandung diduduki Belanda, maka
                Dewi Sartika menghentikan kegiatanya. Beliau mengungsi ke Cinean
                dan wafat di sana pada tangal 11 September 1947. Jenazanya semula
                dimakamkan disana, tapi kemudian di pindahkan ke Bandung.


                13. Cut Nyak Dien
                13. Cut Nyak Dien
                13. Cut Nyak Dien
                13. Cut Nyak Dien
                13. Cut Nyak Dien
                     Dalam sejarah nasional Cut Nyak Dien dikenal sebagai pejuang
                perempuan yang tangguh dalam memimpin perlawanan terhadap
                penjajahan Belanda. Baik kawan maupun lawan sangat segan dan
                menaruh hormat terhadap kegigihan pejuang perempuan dari Aceh
                ini. Beliau mempunyai integritas dan moralitas yang tinggi dalam hal
                kepemimpinan. Bujuk rayu dan iming-iming yang bersifat material
                duniawi tidak pernah menggoyahkan semangat perjuangannya. Demi
                kepentingan bangsa dan negaranya, Cut Nyak Dien rela berkorban.
                     Nama harum Cut Nyak Dien menjadi inspirasi bagi generasi
                selanjutnya untuk selalu menjaga kehormatan dan harga diri bangsa.
                Kepentingan umum harus diutamakan dibandingkan dengan
                kepentingan keluarga atau golongan. Semangat dan tekad Cut Nyak



                                             43 43
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80