Page 103 - MODUL TEORI PELUANG_FULL_FLIPBOOK
P. 103

%   %
                           ™    (
 , 
 , 
 ) = œ œ ™(
 
 , 
 , 
 , 
 ) /
                            !,&,O  !  &  O                , !  "  &   O      "
                                               P%  P%
                                                                                  ä(’ S ,’ T ,…,’ V )
            Jika     ™ (
 ) > 0,     fungsi     ™Y
 
 , … , 
   , 
  , … , 
 Á
 [ =
                      “  “                           , !     “P   “       D  “
                                                                                     ä æ (’ æ )
            dinamakan  fkp  bersyarat  gabungan  dari   ,  , … ,     “P  ,  “   , … ,    bila
                                                                  !
                                                                                      D

            diketahui  = 
 .
                        “
                             “
            Selanjutnya
                                  ä(’ S ,’ T ,…,’ V )
            ™(
 , 
 , … , 
 |
 ) =           ,  adalah  fkp  bersyarat  gabungan  dari
                !  "      D
                                     ä S (’ S )
             ,  , … ,   bila diketahui  = 
 .
              !
                        D
                 "


            Dengan  adanya  pengertian  fkp  bersyarat  gabungan,  dapat  pula  kita
            definisikan nilai harapan bersyaratnya sebagai berikut.
            Misalnya  ( ,  , … ,  ) fungsi dari  ,  , … ,  . Nilai harapannya adalah
                          !   "     D               !   "     D
            –( ( ,  , … ,  )|
 ) =

                      "
                             D
                   !
              %   %     %
            š   š    … š    (
 , 
 , … , 
 )™(
 , 
 , … , 
 |
 )/
 
 … /
    adalah      nilai
                                              !
                                                 "
                                  "
                                        D
                                                                ! "
                                                                        D
                                                        D

                               !
             P%  P%     P%
            harapan bersyarat dari  ( ,  , … ,  ) bila diketahui  = 
 .
                                            "
                                                   D

                                         !


            C.  Teorema Bayes
                   Teorema  ini  ditemukan  oleh  Reverend  Thomas  Bayes    pada  abad
            ke-18.  Teorema  ini  banyak  digunakan  pada  situasi  di  mana  hasil  dari
            sebuah  eksperimen  bergantung  pada  apa  yang  terjadi  dalam  berbagai
            tahapan lanjutan.
            Contoh 5.2.2
            Penyelesaian  sebuah  bangunan  akan  tertunda  jika  turun  hujan.  Peluang
            akan turun hujan 0,6 dan peluang bangunan selesai tepat waktu jika tidak
            turun hujan 0,85. Tetapi, bila turun hujan, peluang bangunan selesai tepat
            waktu 0,35. Berapa peluang bahwa bangunan akan selesai tepat waktu?

            Jawab:

            Misalkan   =  peristiwa  bangunan  selesai  tepat  waktu,  ç =peristiwa  turun

            hujan.  Selanjutnya,  dapat  ditulis  N( ) = 0,6;  N( |ç) = 0,35;  N( |ç ).

            Diketahui juga bahwa   ∩ ç dan   ∩ ç  saling lepas, sehingga:
                                                                                           91
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108