Page 207 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 207

196                                                                BAB 4

               kesamaan tertentu dalam bidang kemasyarakatan seperti ekonomi,
               pekerjaan, pendidikan, kedudukan, kasta, dan sebagainya.
                     Seorang  individu  mungkin  memiliki  status  sosial  yang  lebih
               dari  yang  lain.  Sebagai  contoh,  seseorang,  sebut  saja  A,  adalah
               seorang bapak di keluarganya, yang juga berstatus sosial sebagai
               guru.  Jika  dia  guru  di  sekolah  negeri,  dia  juga  masuk  ke  dalam
               kelas pegawai  negeri. Jika dia seorang sarjana, dia dapat  masuk
               kelas sosial golongan “terdidik”. Kita juga mengenal kelas pegawai,
               kelas  buruh,  kelas  pedagang,  kelas  petani,  dan  sebagainya.
               Senada  yang  diungkapkan  oleh  Holmes,  “standard  or  prestige
               forms represent linguistics capital which people can use to increase
               their  value  or  marketability  on  some  contexts.” Dapat  disimpulkan
               bahwa standar bahasa yang lebih tinggi dapat meningkatkan status
               sosial seseorang dalam beberapa konteks.

                     Peran Wanita sebagai Pelindung Nilai-nilai Masyarakat
                     Tuturan  wanita  pada  umumnya  mempunyai  karakteristik
               berbeda     dari   tuturan    pria,   seringkali   wanita    dan    pria
               memperlihatkan  kemampuan  yang  berbeda  tentang  keterampilan
               verbal  mereka.  Bagaimanapun,  kita  juga  mengetahui  bahwa
               banyak  perbedaan  mungkin  diakibatkan  oleh  perbedaan  proses
               sosialisasi yang dilakukan. Sebagai contoh, wanita mungkin hidup
               lebih  lama  dibanding  pria  karena  peran  berbeda  yang  mereka
               mainkan  dalam  masyarakat  dan  memiliki  pekerjaan  berbeda.
               Seperti  yang  diungkapkan  oleh  Holmes,  ”women  use  more
               standard forms than men points to the way society tends to expect
               ’better’ behaviour from women than men.”
                     Perbedaan  dalam  kualitas  tuturan  mungkin  ditekankan  pada
               kepercayaan  tentang  apa  yang  harus  dituturkan  para  pria  dan
               wanita  seperti  ketika  mereka  berbicara,  dan  perbedaan  dalam
               keterampilan  verbal  mungkin  sebagian  besar  disebabkan  oleh
               perbedaan-perbedaan  dalam  pendidikan.  (Sering  ditemukan
               kegagalan membaca anak laki-laki di sekolah lebih besar dibanding
               anak-anak wanita, tetapi terlepas dari fakta tersebut, anak laki-laki
               umumnya  malas  untuk  belajar  membaca,  lemahnya  penampilan
               mereka  dibandingkan  dengan  anak-anak  wanita,  mungkin
               disebabkan  karena  faktor  sosio-budaya  aslinya  dibanding  faktor
               keturunan).  Maka  wanita  memiliki  peran  lebih  sebagai  pendidik
               dalam  keluarga  untuk  anak-  anak  mereka,  senada  yang
               diungkapkan oleh Holmes, “society expects women to speak more
               correctly  and  standardly  than  men,  especially  when  tehy  are
               serving  as  models  for  children  speech.”  Dengan  ini  dapat
               disimpulkan  bahwa  tuturan  wanita  berbeda  dari  tuturan  pria.
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212