Page 212 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 212
Bahasa dan Kesantunan 201
linguistik oleh gender yang berbeda menunjukkan bahwa pria dan
wanita memiliki perbedaan yang mendasar dalam menggunakan
bahasa. Dalam situasi pembelajaran, penggunaan bahasa gender
terlihat tampak jelas ketika siswa pria dan wanita berinteraksi,
dimana pria lebih cenderung menggunakan bahasa yang lebih
asertif dibandingkan wanita. namun demikian, bukan berarti bahwa
wanita kurang dapat menegaskan kemampuan dan
keteramp[ilannya dalam pencapaian prestasi belajar. Perbedaan
penggunaan item linguistik di antara gender yang berbeda ini pada
dasarnya lebih mengacu pada faktor konatif; domain yang
berkaitan dengan perasaan, emosi, dan pemanfaatannya untuk
lebih produktif karena konatif mendorong bagaimana seseorang
bertindak atas pikiran dan perasaan itu.
Penggunaan bahasa berdasarkan usia juga menjadi faktor
penentu dalam memediasi pembelajaran sebab bahasa
berdasarkan usia adalah salah satu cara bagaimana pesan bahasa
tersampaikan dengan baik dan mengandung nilai kesantunan
berbicara. Faktor usia turut menentukan seseorang dalam
menentukan sikap dan perilaku berbahasa serta pilihan
linguistiknya saat berinteraksi menggunakan bahasa. Seorang guru
yang tentu lebih tua dari siswanya secara umur seharusnya
berbeda dalam menggunakan bahasa, demikian pula siswa yang
usianya jauh lebih muda dibandingkan gurunya. Hal demikian juga
terjadi di antara para siswa saat mereka berinteraksi menggunakan
bahasa.
Perbedaan bahasa gender ini sangat perlu dipahami oleh
guru dan siswa sebab prinsip ini juga merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi pemahaman makna instruksi bahasa yang
digunakan di dalam kelas. Kemampuan guru dalam
mengidentifikasi bahasa gender akan sangat bermanfaat dalam
memediasi pembelajaran kelasnya sendiri. Prinsip kesantunan
dalam berbicara sangat dipengaruhi oleh pemahaman tentang
bahasa gender dan usia. Pemahaman ini dapat memediasi proses
pembelajaran agar menjadi lebih bersahaja.