Page 218 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 218

Pemertahanan dan Penelitian Bahasa                                   207

                        Meskipun  gagasan-gagasan  yang  dikemukakan  kedua
                  sarjana itu, Sapir dan Whorf, adalah hasil penelitian yang lama dan
                  mendalam,  serta  dikemukakan  dalam  karangan  yang  bobot
                  ilmiahnya  sangat  tinggi,  tetapi  nyatanya  gagasan  mereka
                  disebutkan  dalam  hipotesisnya  sangat  kontroversial  dengan
                  pendapat  sebagaian  besar  sarjana.  Dalam  hipotesis  itu,
                  dikemukakan  bahwa  bahasa  bukan  hanya  menentukan  corak
                  budaya,  tetapi  juga  menentukan  cara  dan  jalan  pikir  manusia.
                  Suatu  bangsa  yang  berbeda  bahasanya  dari  bangsa  yang  lain,
                  akan  memilki  corak  budaya  dan  jalan  pikiran  yang  berbeda  pula.
                  Perbedaan-perbedaan  budaya  dan  jalan  pikiran  manusia  tersebut
                  bersumber  dari  perbedaan  bahasa,.  Bahasa  itu  memengaruhi
                  kebudayaan  dan  jalan  pikiran  manusia,  maka  ciri-ciri  yang  ada
                  dalam  suatu  bahasa  akan  tercermin  pada  sikap  dan  budaya
                  penuturnya. Contoh, katanya dalam bahasa Barat ada sistem kala
                  yaitu  penutur  bahasa  memperhatikan  dan  terikat  waktu,  misalnya
                  pada  musim  panas  pukul  21.00  matahari  masih  bersinar  dengan
                  terang,  tetapi  kanak-kanak  karena  sudah  menjadi  kebiasaan
                  disuruhnya  tidur  karena  katanya  hari  sudah  malam.  Sebaliknya,
                  bagi  orang  Indonesia  karena  dalam  bahasanya  tidak  ada  sistem
                  kala,  menjadi  tidak  memperhatikan  waktu,  seperti  acara  yang
                  sudah  terjadwalkan  waktunya  bisa  mundur  satu  jam.  Itulah
                  sababnya uangkapan jam karet hanya ada di Indonesia.
                        Pandangan  Whorf  sangat  dipengaruhi  oleh  gurunya  yang
                  bernama  Sapir.  Sehingga  pada  saat  ini  orang  cenderung
                  mengatakan bahwa klaim oleh Whorf dianggap mengacu pada teori
                  Hipotesis Relativitas Linguistik Sapir—Whorf, meskipun terkadang
                  juga  ada  yang  menyebut  hipotesis  Whorfian.  Secara  garis  besar,
                  pandangan  dari  guru  Whorf  yang  bernama  Sapir  (1929b)  adalah
                  sebagai berikut:
                        a) Umat manusia tidak memilki tujuan untuk hidup menyendiri
                           di  dunia  maupun  terlepas  dari  interaksi  sosial,  sebab
                           mereka  dianugrahi  bahasa  yang  dijadikan  sebagai  media
                           untuk  mengungkapkan  sesuatu  saat  mereka  berada  di
                           dalam masyarakat.
                        b) Manusia  akan  dianggap  sekedar  mengkhayal  ketika
                           mereka  berusaha  beradaptasi  dengan  lingkungan  sosial
                           tanpa  menggunakan  bahasa,  sebab  bahasa  wajib
                           digunakan untuk menyelesaikan masalah sosial itu.
                        c) Bahasa  berperan  untuk  menentukan  interpretasi  terhadap
                           fakta yang dijumpai dalam dunia nyata sesuai dengan apa
                           yang  didengar  atau  dialami  secara  tidak  sadar.  Dengan
   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223