Page 66 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 66

Variasi Bahasa                                                         55

                  yang  terjadi  di  dalam  komunikasi,  kode-kode  tersebut  disebut
                  sebagai  sebuah  bahasa  sehingga  ketika  dua  orang  tersebut
                  memiliki kemampuan berbicara dua bahasa, maka mereka memiliki
                  akses  terhadap  dua  kode  atau  lebih,  dan  dalam  komunikasi
                  tersebut  mereka  bisa  beralih  dari  bahasa  A  ke  bahasa  B  dan
                  sebaliknya  atau  dengan  kata  lain  melakukan  alih  kode.  Namun,
                  pada  saat  mereka  melakukan  peralihan  di  antara  kedua  bahasa
                  tersebut,  sesungguhnya  mereka  sedang  menggunakan  kode
                  ketiga.  Di  samping  itu,  komunikasi  tersebut  memiliki  sistem  atau
                  tata  bahasa,  walaupun  pada  kenyataannya  pakar  bahasa  sangat
                  mengalami  kesulitan  ketika  berusaha  untuk  mendiskripsikan  tata
                  bahasa yang disampaikan dalam komunikasi tersebut (Wardhaugh,
                  2006).
                        Tidak semua bahasa memiliki fungsi sebagai alat komunikasi,
                  sebab ada beberapa bahasa yang tidak lazim digunakan di dalam
                  komunikasi  sehari-hari,  sehingga  bahasa  itu  disebut  sebagai
                  bahasa mati, misalnya saja bahasa Latin dan Sansekerta. Tetapi,
                  pengertian  ini  sesungguhnya  bukanlah  berarti  bahwa  bahasa
                  tersebut  yang  mati,  melainkan  orang-orang  yang  menggunakan
                  bahasa tersebut yang mati atau sudah tidak menggunakannya lagi,
                  dan apabila ada orang yang masih menggunakan bahasa tersebut,
                  mungkin  hanya  segelintir  orang  saja,  serta  kata-kata  yang
                  digunakan  hanya  sebagian  kecil  saja  dan  itupun  terbatas  pada
                  situasi  tertentu.  Maka  jika  kita  ingin  menganggap  bahasa  asing,
                  misalnya bahasa Belanda, sebagai bahasa  yang sudah mati atau
                  belum maka harus diketahui lebih dulu apakah banyak orang yang
                  masih  hidup  saat  ini  yang  menggunakan  bahasa  Belanda.
                  Walaupun  masih  banyak  referensi  buku  tentang  hukum  di
                  Indonesia yang ditulis dalam bahasa Belanda, penetuannya bukan
                  berdasarkan pada  artefak tersebut, tetapi pada pengguna bahasa
                  itu.  Begitu  juga  ketika  kita  dalam  memutuskan  apakah  bahasa
                  Sansekerta itu masih hidup atau tidak, maka ditentukan pula oleh
                  orang  yang  masih  menggunakan  bahasa  tersebut  di  dalam
                  komunikasi  sehari-hari.  Meskipun  begitu,  banyak  naskah  kuno
                  yang bertebaran di beberapa wilayah Nusantara, terutama di Jawa
                  yang menggunakan bahasa Sansekerta.
                        Para  pakar  bahasa  sependapat  bahwa  pengetahuan
                  seseorang  tentang  bahasa  yang  terkait  tentang  bagaimana  suatu
                  bunyi  dihasilkan,  bagaimana  suatu  kata  muncul  dalam  kombinasi
                  kalimat  tertentu,  dan  lain-lain  bersifat  abstrak.  Dalam  komunikasi
                  yang  sesungguhnya,  seseorang  tidak  mungkin  menolak  ucapan
                  lawan  bicaranya  ketika  dia  membuat  kesalahan  tata  bahasa.
                  Komunikasi  seperti  ini  tetap  saja  berjalan  karena  mereka
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71