Page 69 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 69

58                                                                 BAB 3

               kita sukai sendiri, mengubah akhiran atau tidak mengubah akhiran
               kata-kata seperti kata benda dan kata kerja secara sembarangan,
               atau membuat perubahan drastis dalam urutan kata dalam kalimat
               yang sesuai  dengan suasana  hati  kita. Jika kita melakukan salah
               satu atau semua hal ini, hasilnya tidak akan dapat diterima, bahkan
               tidak  ada  artinya  (omong  kosong).  Variasi  hanya  diizinkan  pada
               batasan-batasan,  dan  batasan  ini  dapat  digambarkan  dengan
               cukup akurat.
                     Tiap  individu  mengetahui  berbagai  batasan  (norma),  dan
               pengetahuan  tersebut  sangat  tepat,  dan  pada  saat  yang  sama
               hampir semuanya kita menyadari hal itu. Dalam hal ini, sulit untuk
               menjelaskan      bagaimana      pembicara      individu    memperoleh
               pengetahuan  norma  ini  mengenai  perilaku  linguistik,  karena
               mereka  tampak  jauh  lebih  halus  dari  norma-norma  yang  berlaku
               untuk hal-hal seperti perilaku sosial, pakaian, dan cara makan. Ini
               adalah isu lain yang akan kita bahas kembali dari waktu ke waktu.
               Tugas  kita  akan  mencoba  untuk  menentukan  norma-norma
               perilaku  linguistik  yang  ada  di  kelompok-kelompok  tertentu  dan
               kemudian mencoba untuk menjelaskan perilaku individu dalam hal
               norma-norma  tersebut.  Orang  juga  mempelajari  perilaku,  jika
               penutur  X  berperilaku  dengan  cara  ini  tetapi  mengapa  penutur  Y
               berperilaku seperti itu? Untuk menjawab pertanyaan ini kita harus
               melihat    isu-isu   seperti   identitas,   keanggotaan      kelompok,
               kekuasaan, dan sosialisasi.
                     Setiap  dari  kita  memiliki  identitas  (atau,  mungkin  lebih
               tepatnya,  satu  set  identitas).  Identitas  yang  telah  dibangun  dari
               interaksi  dengan  orang  lain  dan  itu  adalah  rasa  diri  kita  masing-
               masing  yang  telah  kita  capai,  hasil  sosialisasi  kita,  yaitu,
               pengalaman  kita  dengan  dunia  luar  saat  kita  telah  berurusan
               dengan dunia dengan segala kompleksitasnya. Alhasil, salah satu
               dari banyak faktor yang mungkin mempengaruhi hal itu seperti ras,
               etnis,  gender,  agama,  pekerjaan,  lokasi  fisik,  kelas  sosial,
               hubungan  kekerabatan,  kegiatan  rekreasi,  dll.  adalah  identitas.
               Identitas  dibuat  dalam  menangani  faktor  tersebut  dan  dalam
               kaitannya  dengan  anggota  kelompok  yang  faktor-faktornya  ini
               merupakan  karakteristik  yang  mengidentifikasi  mereka.  Identitas
               juga bisa berubah bagi identitas yang kadang-kadang bisa dengan
               mudah  dibentuk,  tapi,  tentu  saja,  juga  dapat  tetap  tinggal  jika
               perubahan tidak diperbolehkan atau jika identitas  yang ditetapkan
               ini merupakan sesuatu untuk dijaga dengan segala cara. Identitas
               sangat  penting;  identitas  individu  dan  identitas  kelompok.  Hal  ini
               akan  menjadi  tema  berulang  dalam  halaman-halaman  berikutnya.
               Banyak  hal  dari  apa  yang  kita  temukan  dalam  perilaku  linguistik
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74