Page 74 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 74

Variasi Bahasa                                                         63

                  pengalaman  inderawi  dan  pembentukan  asosiasi  dari  kesan  atau
                  citra yang diperolehnya (Gredler, 2012).
                        Perkembangan ilmu bahasa sudah dimulai  dari Yunani kuno
                  di mana para filsuf meneliti tentang bahasa dan hakikat bahasa itu
                  sendiri. Pemikiran  yang terkenal  dari Plato dan Aristoteles adalah
                  tentang  bunyi  bahasa.  Plato  sebagai  penganut  paham  naturalis
                  menyakini  bahwa  bahasa  merupakan  bunyi  atau  tanda  yang
                  menyerupai bunyi-bunyi dari alam, menyerupai realitas dan arbitrer,
                  sedangkan  Aristoteles  sebagai  penganut  paham  konvensional
                  mengatakan  bahwa  bahasa  itu  adalah  arbitrer  bukan  merupakan
                  bunyi-bunyi  yang  menyerupai  realitas  kecuali  bunyi  onomatopea
                  dan lambang bunyi atau sound symbolism. Perbedaan ini berlanjut
                  dengan  pembahasan  mengenai  keteraturan  dan  ketidakaturan
                  bahasa (Yendra, 2016).
                        Paham-paham  yang  kemudian  bermunculan  mendukung
                  masing-masing  teori  dari  Plato  dan  Aristoteles.  Penganut  paham
                  Analogis mendukung pendapat paham Naturalis bahwa bahasa itu
                  tidak  teratur,  sedangkan  penganut  paham  anomalis  mendukung
                  pendapat  paham  Konvesional  bahwa  bahasa  itu  teratur,  dan
                  penganut  paham  Stoic  lebih  menfokuskan  pada  masalah  asal
                  muasal  bahasa  secara  filosofis.  Penelitian  bahasa  dimulai  sejak
                  dibangunnya perpustakaan besar di kota Alexandria, Yunani pada
                  abad  3  SM.  Para  penganut  paham  Analogis  dan  Stoic  meneliti
                  tentang  keteraturan  bahasa  yaitu  tata  bahasa  Yunani  yang
                  kemudian diadopsi oleh para ahli bahasa Yunani dan dimodifikasi.
                  Konsep  tata  bahasa  Latin  dan  Yunani  kemudian  menyebar  dan
                  mempengaruhi  bahasa-bahasa  Eropa,  bahkan  diterjemahkan  ke
                  dalam  bahasa  Armenia  dan  bahasa  Siria  dan  berkembang  ke
                  bahasa  Roman  seperti  bahasa  Prancis,  Spanyol,  dan  Italia  serta
                  bahasa non-Roman yaitu bahasa Inggris, bahasa Belanda, bahasa
                  Swedia, dan Denmark.
                        Perkembangan  tata  bahasa  Eropa  juga  menyebar  di  bagian
                  Asia  Selatan.  Pada  abad  ke  5,  tersebutlah  peneliti  tata  bahasa
                  yang berasal dari India yang bernama Panini. Dia menulis kamus
                  kuno  Sansekerta  dan  karyanya  menjadi  tulisan  tata  bahasa  yang
                  tertua. Di beberapa tulisan sejarah misalnya, akar bahasa berasal
                  dari kontrastif bahasa. Melalui William Jones yang membandingkan
                  bahasa yang digunakan di India yang dibawa oleh bangsa Inggris.
                  Dari  penelitian  itu  diperoleh  data  bahwa  tata  bahasa  Sansekerta
                  mempunyai  kemiripan  dengan  tata  bahasa  Yunani  dan  bahasa
                  Latin,  dan  pada  tahun  1786,  dinyatakan  bahwa  ketiga  bahasa
                  tersebut memiliki rumpun yang sama, bahwa bahasa-bahasa yang
                  berkembang  di  Eropa  menurut  penelitian  konstrastif  dan  sejarah,
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79