Page 72 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 72
Variasi Bahasa 61
ketika berhadapan dengan orang kota, walaupun bahasa yang
digunakan sama. Hal ini disebabkan karena dialek masyarakat
desa terpencil umumnya menggunakan kata, tata bahasa, dan
pengucapan yang jauh lebih sederhana dibandingkan dengan
masyarakat kota. Selain itu pula, orang yang berpendidikan dan
yang tidak berpendidikan juga menunjukan dialek yang berbeda.Di
mana kecenderungan orang yang berpendidikan lebih
menggunakan kosakata yang lebih luas dan lebih bersifat formal.
Bentuk bahasa non-standard biasanya dianggap memiliki prestise
yang lebih rendah dibandingkan yang standar. Bahasa standar
lazimnya menggunakan bahasa yang dipergunakan pada situasi
formal, seperti di sekolah maupun di dalam pemberitaan media
cetak atau elektronik. Namun, di dalam pandangan linguistik tidak
ada bahasa yang lebih tinggi atau lebih rendah statusnya. Pakar
bahasa hanya menganggapnya sekedar bentuk-bentuk yang
berbeda, di mana tinggi rendah statusnya hanya ditentukan
menurut penuturnya, bukan dari pandangan pakar bahasa tersebut.
Bahasa vernacular adalah kebalikan dari bahasa standar, sehingga
ciri-ciri dialek vernacular bertentangan dengan ciri-ciri dialek
standard. Bentuk vernacular cenderung dipelajari dan digunakan di
rumah maupun dalam konteks tidak resmi.
Ada beberapa bahasa di dunia yang penggunaan bahasanya
ditentukan oleh kasta atau tingkat golongan tertentu di dalam
masyarakat, misalnya bahasa yang ada di India, Bali, dan Jawa.
Ketika seseorang yang golongan masyarakatnya lebih rendah,
maka dia harus lebih sopan terhadap orang yang memiliki kasta
yang lebih tinggi. Sehingga orang yang memiliki kasta yang lebih
rendah cenderung menggunakan bahasa yang lebih sopan.
Sebaliknya, orang yang berkasta lebih tinggi, karena dia
menganggap yang diajak berbicara berkasta lebih rendah, maka
tutur katanya cenderung menjadi lebih kasar.
Penelitian Ilmiah tentang Bahasa
Tanaka (1996) mengatakan bahwa berbahasa adalah sebuah
kemampuan yang penting dalam kehidupan manusia. Orang-orang
yang hidup di desa kecil yang dikelilingi oleh hutan dan danau
seperti di Kalimantan, orang-orang yang tinggal di sebelah utara
Swedia, dan yang lahir di bagian utara atau timur pun, siapapun
orang tersebut akan memperoleh kata setiap harinya lalu
menggunakannya dalam lingkungan mereka. Bersamaan dengan
itu pula, mereka akan menumbuhkan budaya berbahasa dalam
masyarakat tersebut, dan selanjutnya sedikit demi sedikit bahasa
tersebut akan berubah seiring dengan perkembangan zaman. Kita