Page 90 - KAWASAN PENILITIAN DALAM PENDIDIKAN BAHASA
P. 90
80 BAB 4
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, dosen haruslah memiliki
kemampuan, keterampilan, dan ilmu yang mumpuni.
Selain tiga tugas utama di atas, dosen juga dituntut untuk melakukan
hal produktif lain dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan. Dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012, Bab II Bagian
Kedua tentang Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pasal 12 1
s.d. 3 dijelaskan tentang tugas-tugas dosen. Ayat satu menjelaskan bahwa
dosen sebagai anggota sivitas akademika memiliki tugas mentransformasikan
Ilmu pengetahuan dan/atau teknologi yang dikuasainya kepada mahasiswa
dengan mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran sehingga mahasiswa
aktif mengembangkan potensinya. Ayat kedua menjelaskan bahwa dosen
sebagai ilmuwan memiliki tugas mengembangkan suatu cabang ilmu
pengetahuan dan/atau teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah
serta menyebarluaskannya. Selanjutnya, pada ayat ketiga dijelaskan bahwa
dosen secara perseorangan atau berkelompok wajib menulis buku ajar atau
buku teks, yang diterbitkan oleh perguruan tinggi dan/atau publikasi ilmiah
sebagai salah satu sumber belajar dan untuk pengembangan budaya
akademik serta pembudayaan kegiatan baca tulis bagi sivitas akademika.
Berdasarkan penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa profesi
dosen bukanlah profesi yang mudah. Profesi dosen sebenarnya tidak dapat
dilepaskan dari aktivitas menulis, baik buku ajar ataupun jurnal, salah satu
kewajiban yang terkadang menjadi beban moral. Hal tersebut dilakukan
untuk mengasah kemampuan akademiknya sebagai kelompok intelektual
dan sebagai kontribusinya terhadap jumlah buku yang beredar di Indonesia.
Menulis buku ajar, memberikan banyak manfaat bagi dosen.
Suhardjono (2008) menyatakan bahwa berbagai manfaat dapat diperoleh
sebagai hasil dari penulisan buku ajar, yakni sebagai berikut. Pertama, dosen
makin memahami tujuan perkuliahannya, isi materi yang akan
dikuliahkannya, dan hasil-hasil perubahan yang diharapkan terjadi pada
mahasiswanya. Kedua,dosen mampu merancang skenario pembelajarannya
dengan lebih sistematis, teratur, dan tersaji secara tertulis. Hal itu akan
sangat membantu dalam peningkatan performance dosen dalam
pelaksanaan sajian perkuliahan dan juga penilaian hasil belajarnya. Ketiga,
penulisan buku ajar akan meningkatkan rasa percaya diri, eksistensi keilmuan,
dan meningkatkan kompetensi kepribadiannya sebagai dosen. Keempat, bila
beruntung, penulisan buku ajar dapat didanai melalui Program Insentif
Penulisan Buku Ajar Perguruan Tinggi yang dikelola oleh Direktorat Penelitian