Page 92 - KAWASAN PENILITIAN DALAM PENDIDIKAN BAHASA
P. 92
82 BAB 4
bahasa Indonesia dapat dijadikan ukuran nasionalisme seseorang sebagai
bangsa Indonesia. Selain itu, mata kuliah ini juga bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam mengorganisiasikam ide-
ide atau konsep-konsep untuk dikomunikasikankepada pihak lain sehingga
terjalin interaksi antaride yang berkesinambungan dan menghasilkan proses
transfer ilmu dan pengelolaan yang berjalan efektif.
Berdasarkan peraturan perudang-undangan, Bahasa Indonesia
diajarkan mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.
Namun, efektivitas kompetensi berbahasa para pelajar maupun mahasiswa
masih rendah. Hal itu tercermin dari nilai ujian yang berada di bawah standar,
karya tulis yang kurang memadai, kemampuan komunikasi yang rendah, dan
kekacauan pemakaian bahasa dalam interaksi sehari-hari. Di kalangan
mahasiswa tampak pula gejala minimnya kesadaran mereka untuk
mempelajari bahasa Indonesia dengan sungguh-sungguh agar dapat
mengungkapkan gagasan, rasa, karsa, dan daya ciptanya secara etis, estetis,
dan logis. Mereka mengontrak MKU Bahasa Indonesia hanya untuk sekadar
lulus. Hal tersebut menyebabkan kemahiran berbahasa Indonesia para
mahasiswa tidak tampak dalam tatapikir, tataucap, tatatulis, dan tatalaku
berbahasa Indonesia dalam konteks ilmiah dan akademis.
Persoalan di atas dapat disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya
lingkungan yang tidak mendukung pemakaian bahasa Indonesia, minimnya
buku bacaan untuk menunjang kemahiran berbahasa siswa, rendahnya minat
baca, kurikulum yang tidak berpihak pada kebutuhan siswa, metode
pembelajaran yang kurang mampu menggali dan mengasah kemampuan
dan potensi siswa, serta dosen yang dianggap kurang kompeten.
Permasalah-permasalah yang muncul tersebut perlu segera diatasi. Satu dari
sekian banyak usaha yang bisa dilakukan adalah dengan menyediakan buku
penunjang yang bisa mendukung kemampuan dan keterampilan mahasiswa
dalam berbahasa Indonesia. Menurut Arifin, S. & Kusrianto, A. (2008) buku
merupakan sebuah media pembelajaran yang sangat fundamental dan paling
bertahan lama. Peranan buku dalam pembelajaran tidak hanya sebatas
transfer of knowledge tetapi juga sumber inspirasi dan juga tak jarang
mampu menjalankan peran sebagai motivator. Buku penunjang yang
dimaksud dalam hal ini adalah buku ajar bahasa Indonesia.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan RI No 2 Tahun 2008 Bab I pasal 1
ayat 3 dijelaskan bahwa buku teks pelajaran pendidikan dasar, menengah,
dan perguruan tinggi yang selanjutnya disebut buku teks adalah buku acuan
wajib untuk digunakan di satuan pendidikan dasar dan menengah atau
perguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran dalam rangka