Page 91 - KAWASAN PENILITIAN DALAM PENDIDIKAN BAHASA
P. 91

Bahan Ajar dan Pengembangan                                                      81


                     dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Direktorat Jenderal Pendidikan

                     Tinggi, atau beberapa sumber dana yang lain.
                            Permasalah  yang  terkadang  muncul  adalah  kurangnya  minat  dan
                     perhatian penulis tentang efektifitas penggunaan buku ajar yang ditulis. Ada
                     kalanya,  karena  kesibukan  dan  keterbatasan  waktu  dosen  tidak
                     mencantumkan aspek-aspek yang sebenarnya harus ada dalam sebuah buku
                     ajar. Namun, hal itu bukanlah masalah yang besar, setidaknya dosen sudah
                     memulai  menulis  buku  ajar.  Masalah  kekurangan  yang  terdapat  di  dalam
                     buku  ajar  tersebut,  bisa  diperbaiki  pada  cetakan  berikutnya.  Menurut
                     Ristekdikti (2006) buku ajar harus memuat beberapa unsur yakni, (1) prakata,
                     (2) daftar isi, (3) batang tubuh yang terbagi dalam bab atau bagian beserta
                     tujuan  instruksionalnya,  (4)  daftar  pustaka,  (5)  glosarium,  dan  (6)  indeks
                     (sebaiknya). Naskah buku diketik menggunakan huruf times new roman (font
                     12 pt) pada kertas ukuran A4 dengan jarak 1,5 spasi, beserta jumlah halaman
                     naskah buku (batang tubuh) tidak kurang dari 200 halaman (tidak termasuk
                     prakata, daftar Isi, dan lampiran).
                            Di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indoesia, ada seorang
                     dosen  yang  menulis  buku  ajar  untuk  mata  kuliah  umum  Bahasa  Indonesia.
                     Buku  tersebut  dipakai  oleh  sebagian  besar  mahasiswa  yang  beliau  ajar.
                     Namun,  berdasarkan  penilaian  penulis  buku  tersebut  masih  terdapat
                     kekurangan dan perlu pengembangan lebih lanjut. Setelah melakukan diskusi
                     bersama  beliau,  penulis  diperkenankan  untuk  melakukan  penelitian  singkat
                     dan sederhana mengenai kekurangan yang tedapat dalam buku ajar tersebut.
                     Beliau mengharapkan hasil penelitian yang dilakukan bisa memberi masukan
                     untuk  pengembangan  buku  ajar  tersebut  pada  cetakan  selanjutnya.

                     Berdasarkan  pemaparan  di  atas,  artikel  ini,  dilakukan  untuk  mengevaluasi
                     sebuah  buku  ajar  mata  kuliah  Bahasa  Indonesia.  Buku  tersebut  berjudul
                     Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi yang ditulis oleh Alber, S.Pd, M.Pd.
                     Buku ajar tersebut diterbitkan pada tahun 2014.
                            Pengaturan  mengenai  bahasa  Indonesia  berdampak  secara  langsung
                     pada pembuatan peraturan lainnya. Misalnya, pengaturan di dalam Undang-
                     Undang  Republik  Indonesia  Nomor  12  Tahun  2012  tentang  Pendidikan
                     Tinggi.  Pada  Pasal  35  (3)  Kurikulum  Pendidikan  Tinggi  sebagaimana
                     dimaksud pada ayat (1) butir d wajib memuat mata kuliah bahasa Indonesia.
                     Pada  Pasal  37  (1)  Bahasa  Indonesia  sebagai  bahasa  resmi  negara  wajib
                     menjadi  bahasa  pengantar  di  Perguruan  Tinggi.  Dalam  beberapa  kajian  di
                     perguruan  tinggi,  dinyatakan  bahwa  mata  kuliah  Bahasa  Indonesia
                     merupakan  mata  kuliah  yang  mengembangkan  kemampuan  mahasiswa
                     dalam berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, karena penguasaan atas
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96