Page 15 - MAJALAH UNS - EDISI 2 (JUNI 2021)
P. 15
15
OPINI 13
15
STRATEGI DAN TANTANGAN tersimpan rapi di lemari arsip. Hal ini
dapat menimbulkan preseden buruk bagi
INTERNASIONALISASI perguruan tinggi Indonesia di hadapan
perguruan tinggi mitra. Paradigma saat ini
KAMPUS di universitas kelas dunia, penandatanganan
MoU justru tidak lebih penting daripada
aksi nyata di lapangan.
PADA akhir 2020, Kementerian Pendidikan Penandatanganan MoU dilakukan
dan Kebudayaan (Kemdikbud) meluncurkan hanya jika dibutuhkan untuk mendukung
delapan Indikator Kinerja Utama (IKU) kegiatan kerja sama, misalnya pengajuan
sebagai tolok ukur kinerja perguruan tinggi. dana-dana hibah penelitian. Dari kondisi
Mau tidak mau perguruan tinggi, terutama di atas, setidaknya ada dua hal yang dapat
yang berstatus negeri, harus mengacu pada direkomendasikan kepada perguruan tinggi
delapan IKU tersebut dalam merencanakan di Indonesia yang ingin membangun
program dan kegiatannya. kolaborasi dengan perguruan tinggi
Di dalam delapan IKU yang disusun internasional bereputasi, yakni (1) Sebelum
Kemdikbud tersebut unsur penguatan menginisiasi sebuah kerja sama, perlu
internasionalisasi kampus terlihat sangat jelas. Dr. Dimas Rahadian dipersiapkan konsep dan rencana kegiatan
Hal ini tercermin dari IKU 3 yang mempunyai Aji Muhammad, S.TP., M.Sc. kerja sama secara terperinci, beserta
indikator berupa “Persentase dosen yang Dosen pada Fakultas Pertanian, Universitas alternatif-alternatif rencananya, termasuk
berkegiatan tridharma di kampus lain di QS Sebelas Maret, Surakarta peluang-peluang pembiayaan; (2) Jika MoU
100 (berdasarkan ilmu), ……”. telah berhasil ditandatangani, perguruan
Aroma internasionaliasi juga terlihat kental Indonesia terlebih dahulu sebagai seeding tinggi di Indonesia sebaiknya menunjuk
pada IKU 5 yang mempunyai indikator “Jumlah money untuk mewujudkan rencana kerja salah seorang stafnya sebagai penanggung
keluaran penelitian yang berhasil mendapat sama sekaligus untuk memacu level ko- jawab resmi kolaborasi tersebut. Tugas
rekognisi internasional atau diterapkan oleh laborasi yang lebih tinggi; (4) Menjaga penanggung jawab ini antara lain menjaga
masyarakat per jumlah dosen”. Desakan komunikasi dan kepercayaan hubungan komunikasi dengan perguruan tinggi mitra
internasionalisasi kampus semakin tidak yang telah dibentuk, misalnya dengan serta mempersiapkan rencana kegiatan,
terelakkan dengan tuntutan publikasi ilmiah mengirimkan salah satu staf untuk studi termasuk membentuk tim, membuat
di jurnal internasional bereputasi tinggi serta lanjut pada institusi mitra; (5) Staf yang proposal, berdiskusi, mencari peluang
kompetisi perangkingan internasional seperti sedang tugas belajar pada institusi mitra pembiayaan, dsb. Seyogyanya, seorang
QS World University Ranking dan Times bertugas sebagai penghubung antarkedua staf ditugaskan untuk menjadi penanggung
Higher Education (THE). institusi dan harus terus proaktif mencari jawab pada satu perguruan tinggi mitra
Berbagai indikator yang telah ditetapkan peluang dan membangun kolaborasi yang saja, agar dapat fokus dan bekerja optimal.
untuk mengukur kualitas perguruan tinggi lebih besar. Demikian, perguruan tinggi di Indonesia
ini secara tidak langsung mendorong Kolaborasi yang bersifat bottom-up harus berinisiatif dan proaktif menginisiasi
komunikasi dan kerja sama dengan (dimulai dari level individu) lazimnya lebih kolaborasi sebagai upaya meningkatkan
perguruan tinggi asing. efektif dibandingkan yang bersifat top- kualitas penelitian dan pendidikan, yang
Diperlukan strategi yang tepat serta down. Dalam membangun kolaborasi selanjutnya dapat berdampak signifi kan
komitmen yang kuat agar kolaborasi yang antarlembaga perguruan tinggi, sering pada pencapaian IKU. Untuk membangun
dibangun berjalan efektif dan berkelanjutan. kali ditemui banyak tantangan. Beberapa dan menjaga kolaborasi tersebut diperlukan
Menurut pengalaman penulis, beberapa hal tantangan yang lazim ditemui antara lain komunikasi yang baik antarkedua pihak.
yang dapat ditempuh sebagai strategi untuk keberadaan MoU tanpa aksi nyata serta Sebelum menginisiasi sebuah kerja sama,
merintis kolaborasi dengan perguruan tinggi kesiapan internal perguruan tinggi untuk perguruan tinggi di Indonesia perlu mem-
asing, antara lain (1) Institusi Indonesia harus menjalin kolaborasi yang lebih besar. persiapkan konsep dan rencana kegiatan
inisiatif dan proaktif untuk menginisiasi Keberhasilan penandatanganan MoU kerja sama secara jelas, sekaligus terus
kolaborasi; (2) Kolaborasi dapat diawali antarperguruan tinggi merupakan awal berupaya menyiapkan sumber daya dan
dengan komunikasi yang baik antarindividu yang baik untuk membangun kolaborasi. sistem internal agar dapat diandalkan un-
(person to person); (3) Menggunakan Namun sayangnya di beberapa perguruan tuk membangun kerja sama pada level
dana hibah penelitian yang tersedia di tinggi MoU hanya menjadi dokumen yang internasional. (***)
Majalah UNS