Page 26 - MAJALAH UNS - EDISI 2 (JUNI 2021)
P. 26
26
24 INOVASI
PANDEMI Covid-19 yang me- domestik seperti plastik dan
rebak di seluruh dunia menjadi sebagainya. Tidak ada yang
momok baru bagi kesehatan ngopeni. Akhirnya timbul ide dari
manusia. Virus yang menular ini saya dan teman dari Yogyakarta
memaksa semua orang untuk dan Bandung itu. Yuk, kita ini
memproteksi diri secara ekstra menciptakan sebuah alat, sebuah
dengan cara-cara yang dianjurkan instrumen. Tidak sekadar alat
World Health Organization (WHO). yang pasif tapi alat yang tersistem
Salah satu cara yang sangat sehingga muncul lah ide DU-Mask
dianjurkan dan diwajibkan yakni ini karena dropbox-nya ini untuk
Dr. Prabang Setyono, M.Si
memakai masker saat bertemu masker atau barang yang ringan-
orang lain untuk menghindari ringan seperti sarung tangan lateks,”
Kelola adanya penularan virus. Namun, jelas dosen yang juga Kepala Prodi
pemakaian masker terlebih masker
S1 Ilmu Lingkungan FMIPA UNS ini.
medis yang menjadi kebutuhan DU-Mask merupakan penelitian
Limbah primer setiap orang menjadi kolaboratif yang didanai Program
Penelitian Kolaborasi Indonesia
ancaman serius bagi lingkungan.
Masker Masker medis yang dibuat dengan (PPKI) 2021-2023. Wujud DU-Mask
yakni boks karton yang disangga
mengolah sejumlah bahan plastik
sangat tidak mudah diurai oleh oleh besi. Setiap alat disediakan dua
Medis alam. boks karton yang menjadi tempat
sampah masker dan sarung tangan
Belum lagi banyaknya oknum
Dengan yang membuang masker bekas plastik sekali pakai buangann
pakai secara sembarangan sehingga
masyarakat.
mencemari dan mengontaminasi
Du-Mask lingkungan sekitar. Kondisi itu Mengubah Sampah Masker
mengundang keprihatinan salah Menjadi Bahan Bakar
seorang dosen Universitas Sebelas Masker sekali pakai yang
Maret (UNS) Surakarta sehingga terkumpul dalam boks-boks DU-
tergerak hatinya untuk membuat Mask secara berkala akan diambil
sistem penanganan limbah masker dan dikumpulkan di suatu alat.
sekali pakai yang dinamakan Jika kuota sampah tersebut sudah
Dropbox Used-Mask (DU-Mask). cukup, seluruh sampah tersebut
Adalah Dr. Prabang Setyono, akan dibakar secara khusus
M.Si, Dosen Program Studi (Pro- menggunakan proses pirolisis.
di) Ilmu Lingkungan Fakultas Saat ini alat pirolisis yang dipakai
Matematika dan Ilmu Pengetahuan baru tersedia di Yogyakarta.
Alam (FMIPA) UNS yang membuat Alat tersebut dapat membakar
inovasi ter sebut. Bekerja sama 25 kg hingga 30 kg sampah
dengan rekannya, Chan dra Wahyu mas ker dalam sekali proses.
Purnomo dari Universitas Gadjah Un tuk itu lah, masker harus di-
Mada Yogyakarta dan Pandji kumpulkan sejumlah itu supaya
Prawisudhha dari Institut Teknologi pembakarannya efi sien.
Bandung, Prabang menggagas DU- “Masker sekali pakai itu kan
Mask sebagai solusi pengelolaan barang yang bisa dikatakan in-
limbah Alat Pelindung Diri (APD). feksius karena pasti ada pro babilitas
“Jadi memang ide awalnya terpapar virus di situ. Untuk itu,
itu dari keprihatinan kami orang sampah masker yang sudah
lingkungan mengapa membuang terkumpul akan di musnahkan
masker itu sama dengan limbah dengan alat yang namanya pirolisis.
Majalah UNS