Page 139 - E-Modul Evaluasi Pembelajaran Sesuai Kurikulum Merdeka Berintegrasi Nilai-Nilai Ke- Islaman
P. 139
R hh atau r atau r xy =
√ ] ]
r hh atau r
dimana:
N = jumlah subyek (sampel/ testee).
X = skor-skor hasil tes pada separoh belahan pertama.
Y = skor-skor hasil tes pada separoh belahan kedua
Ʃ XY = product of the moment = jumlah hasil perkalian silang antara
frekuensi sel pada peta korelasi, dengan X dan Y.
Cx = nilai koreksi pada X
C y = nilai koreksi pada y
SD x = Deviasi standar variabel X dalam arti tiap interval sebagai
unit, di mana i = 1.
SD y= deviasi standar variabel Y dalam arti tiap interval sebagai
unit-unit, dimana i = 1.
Selanjutnya, dalam menerapkan formula Spearman- Brown diatas,
Spearman dan Brown mempersembahkan dua buah model, yaitu:
Model Gasal Genap dam Model kiri-kanan. Pada model gasal genap,
skor-skor yang dimiliki oleh testee untuk butir item yang bernomor
gasal (misalnya item nomor 1, 3, 5, 7, 9, 11 dan seterusnya) dianggap
sebagai separoh bagian pertama dari tes, sedangkan skor-skor yang
dimiliki oleh testee untuk butir-butir item yang bernomor genap
(misalnya item nomor 2, 4, 6, 8, 10, 12 dan seterusnya) dianggap
sebagai separoh bagian kedua dari tes yang bersangkutan.
Adapun pada model belahan kiri-kanan, jumlah butir item yang
ada dalam tes, dibelah menjadi dua bagian yang sama besar. Misalnya
jumlah butir soal 60, maka butir soal no 1 sampai degan butir soal
nomor 30 ditetapkan sebagai belahan kiri (belahan 1), sedangkan butir
item nomor 31 sampai dengan butir soal nomor 60 ditetapkan sebagai
belahan kanan (belahan II) dari tes tersebut.
(a). Pendekatan Single Test- Single Trial dengan menggunakan
Formula Spearman-Brown Model Gasal Genap
Langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut: