Page 176 - Buku Metodologi Kepelatihan Olahraga
P. 176
Setyo Budiwanto FIK Univ. Negeri Malang 169
olahraga. Seorang pelatih hendaknya memahami kebutuhan kualitas fisik yang
diperlukan sesuai dengan spesifikasi cabang olahraga dan atau kebutuhan atlet.
Sehingga tes dan pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui kualitas fisik tersebut
harus dapat menghasilkan indeks kesegaran jasmani atlet sesuai tuntutan cabang
olahraga. Kualifikasi mental merupakan bidang yang sangat kompleks yang harus
dimiliki seorang atlet. Aspek kejiwaan tersebut antara lain moral, sportifitas, sikap
olahragawan sejati (fair play atau sportmanship), disiplin, percaya diri, konsentrasi,
daya pikir dan kreatifitas, kemauan dan semangat juang, tanggung-jawab, rasa harga
diri, keberanian, kerjasama. Motivasi adalah salah satu aspek kejiwaan yang penting
sebagai sumber kekuatan yang dapat mendorong tercapainya satu keberhasilan sesuai
dengan harapan. Oleh karena kualifikasi mental ini sangat kompleks maka analisis dan
instrumen tes untuk keperluan ini harus dilakukan oleh psikolog sebagai ahlinya.
Kualifikasi keterampilan setiap cabang olahraga diperlukan keterampilan khusus.
Keterampilan olahraga yang tinggi memerlukan profil biologis khusus atlet serta
mengenali kemampuan gerak tubuh. Mengidentifikasi bakat secara ilmiah adalah
penting untuk pemanduan dan memilih calon atlet yang diharapkan mempunyai
keterampilan olahraga yang tinggi dan berprestasi. Dengan demikian seleksi yang
dilakukan untuk memenuhi kualifikasi keterampilan tersebut memerlukan bermacam-
macam tes untuk berbagai cabang olahraga.
TAHAP-TAHAP PEMANDUAN BAKAT
Pemanduan bakat calon olahragawan yang komprehensif tidak bisa dilakukan
dengan cepat dan tergesa-gesa, tetapi membutuhkan waktu beberapa tahun melalui
tahap utama.
Tahap pertama pemanduan bakat, dalam banyak hal dimulai pada masa usia pra
pubertas (3-10 tahun). Pada tahap ini didominasi oleh pemeriksaan kesehatan,
perkembangan fisik secara umum, dan dimaksudkan untuk mendeteksi adanya
kelainan tubuh atau penyakit yang mungkin ada. Faktor biometrik pada pemeriksaan
ini difokuskan pada tiga hal penting. (1) Menemukan kelainan fisik yang dapat
membatasi usaha-usaha olahragawan dalam olahraga. (2) Menentukan tingkat
perkembangan fisik olahragawan melalui cara yang sederhana, seperti perbandingan
tinggi badan dan berat badan. (3) Mendeteksi kemungkinan genetik yang dominan,