Page 49 - jhana dan umat awam
P. 49
pencapaian para yang-tidak-kembali tanpa menyebutkan
jhāna-jhāna, dan minimal satu sutta membedakan yang-tidak-
kembali yang memperoleh seluruh empat jhāna dengan
seorang yang berlatih jenis meditasi yang lebih keras yang
tidak mengarah pada jhāna-jhāna.
*
Komentar mengatakan bahkan seorang Arahant
sukkhavipassaka, seorang Arahant yang telah mencapai
tujuan hanya melalui “pandangan terang kering,” tanpa
pencapaian jhāna alam berbentuk sama sekali. Walaupun
jenis demikian tidak secara eksplisit dikenali dalam Nikāya-
Nikāya, pertanyaan muncul sehubungan dengan apakah
Komentar, dalam menyatakan kemungkinan bahwa
Kearahantaan dapat dicapai tanpa pencapaian jhāna dalam
porsi lokiya dari sang jalan, telah berselisih dengan Kanon dan
menyorot kemungkinan implisit dalam teks-teks yang lebih
tua. Satipaṭṭhāna Sutta yang terkenal menyatakan, dalam
bagian penutupnya, bahwa mereka semua yang dengan tekun
dan tanpa terputus mempraktikkan empat landasan
perhatian pasti memetik satu dari dua buah: apakah
Kearahantaan dalam kehidupan ini atau, jika masih ada sisa
kemelekatan yang tertinggal, mencapai tingkat yang-tidak-
kembali. Sementara beberapa latihan dalam Satipaṭṭhāna
Sutta pasti mampu memunculkan jhāna, namun sistem itu
secara keseluruhan tampaknya berorientasi pada pandangan
terang langsung bukan pada jhāna-jhāna. [40] Dengan
demikian hal ini memunculkan pertanyaan apakah
Satipaṭṭhāna Sutta bukan mengemukakan cara praktik yang
mengarah langsung pada jalan yang-tidak-kembali, bahkan
45