Page 23 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 DESEMBER 2019
P. 23
Title SANTUNAN BPJS KETENAGAKERJAAN MENINGKAT
Media Name jawapos.com
Pub. Date 25 Desember 2019
https://www.jawapos.com/ekonomi/25/12/2019/santunan-bpjs-ketenagakerja an-
Page/URL
meningkat/
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Berbeda dengan BPJS Kesehatan yang defisit, BPJS Ketenagakerjaan mampu
mengelola dana pekerja senilai Rp 410 triliun. Karena itu, BPJS Ketenagakerjaan
mampu menambah manfaat bila terjadi kecelakaan kerja maupun kematian pekerja.
Berdasar PP No 82 Tahun 2019, peserta BPJS Ketenagakerjaan kini bisa menuntut
manfaat hingga lima tahun setelah kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja.
Dalam ketentuan lama, tuntutan klaim dibatasi maksimal dua tahun setelah
kecelakaan kerja atau penyakit didiagnosis.
Santunan jaminan kematian yang diberikan BPJS kini meningkat dari Rp 16,2 juta
menjadi Rp 20 juta. Biaya pemakaman pun naik dari Rp 3 juta menjadi Rp 10 juta.
Selain itu, janda pekerja berhak mendapatkan santunan berkala senilai Rp 500 ribu
per bulan selama 24 bulan.
Biaya pendidikan untuk anak mendiang pekerja awalnya Rp 12 juta untuk satu
anak, tapi kini ditambah menjadi untuk dua anak. Besaran beasiswa disesuaikan
dengan tingkat pendidikan anak. Masa iuran pekerja untuk mendapatkan beasiswa
pun kini lebih pendek, menjadi hanya tiga tahun. ''Nilai maksimal biaya pendidikan
anak dari TK hingga kuliah menjadi Rp 174 juta," terang Dirut BPJS
Ketenagakerjaan Agus Susanto dalam keterangannya kemarin (24/12).
Bila pekerja tidak meninggal tetapi mengalami cacat tetap, BPJS memberikan
santunan senilai Rp 12 juta selama 24 bulan. BPJS Ketenagakerjaan juga
memberikan transportasi bagi pasien korban kecelakaan senilai Rp 5 juta untuk
transportasi darat, Rp 2 juta untuk transportasi laut, dan Rp 10 juta untuk
transportasi udara.
Meski manfaat yang diterima meningkat, imbuh Agus, iuran yang dibayarkan
peserta BPJS Ketenagakerjaan tidak akan ikut naik. Seluruh kenaikan manfaat
berasal dari dana kelolaan program jaminan kecelakaan kerja dan jaminan
kematian.
Ketua Departemen Komunikasi dan Media Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia
(KSPI) Kahar Cahyono mengatakan bahwa kenaikan manfaat tersebut terlambat dua
tahun. Alasannya, manfaat program jaminan kecelakaan kerja dan jaminan
kematian wajib ditinjau maksimal setiap dua tahun. ''Namun, manfaat JKK dan JKM
sudah empat tahun tidak naik," terangnya.
Page 22 of 94.